Kamis, 13 Februari 2020
Jumat, 28 Februari 2020

Lions Club Jakarta Centenial MH Thamrin 307-A1 Bersama FEB UKI Laksanakan Program Pemberdayaan Masyarakat
Menurutnya, ada beberapa Pokok-pokok Nilai Naskah Kerjasama Lions Club Jakarta Centennial MH Thamrin dengan FEB UKI. Dimana dengan ruang lingkup kerjasama meliputi; pertama, Penentuan topik dan tema program kerjasama pengabdian masyarakat yang dilandasi nilai-nilai etika, moral, dan kecerdasan yang berbudi luhur.
Rabu, 22 Juli 2020

Kembangkan Sektor Pertanian, Ini Harapan Kadin
Kamis, 30 Juni 2022

Diduga Jadi Ajang Bisnis, Formapera Desak Oknum SMAN 10 Medan Diperiksa
Kamis, 03 Agustus 2023

Pemerintah Akan Relaksasi Pajak Barang Milik PMI
Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, pada Kamis, 3 Agustus 2023.
Rabu, 15 Juli 2020

Bupati Gowa : "Kabupaten GOWA Harus Menjadi Percontohan Pengembangan Family Farming"
Gowa (Sulsel), Sigapnews.com, - Kementerian Pertanian melalui BBPP Batangkaluku dan BPTP Sulsel melakukan audience dengan Bupati Gowa Adnan Purichta Iksan Yasin Limpo, terkait kegiatan pendampingan Program Utama Kementan di Kab. Gowa. Kegiatan ini dihadiri oleh Bupati Gowa, Kadis TPH Kab. Gowa (Sugeng Priyanto), Kepala BBPP Batangkaluku ( Dr. Sabir, S.Pt., M.Si), dan Kepala BPTP Sulsel (Dr. Ir. Abdul Wahid, M.Si).Rabu (15/7/2020).
Dalam arahannya, Bupati Gowa meminta agar BBPP Batangkaluku dan BPTP Sulsel membantu masyarakat Gowa dalam pengembangan family farming.
"Kami berharap agar BBPP Batangkaluku dan BPTP Sulsel membantu masyarakat Gowa dalam pengembangan family farming. Kami mengharapkan ada percontohan family farming di setiap Kecamatan sehingga Kabupaten Gowa bisa menjadi rujukan dalam pengembangan Family Farming," ujar Adnan.
Family farming merupakan salah satu program Kementerian Pertanian yang diinisiasi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) guna mewujudkan ketahanan pangan sekaligus sebagai peluang usaha kreatif untuk masyarakat .
Kepala BPTP Sulsel, Abdul Wahid yang hadir dalam audience mengatakan bahwa program family farming yang dikembangkan berdasarkan konsep pertanian perkotaan atau urban farming itu dirancang untuk memenuhi kecukupan pangan keluarga dan dioptimalkan sebagai produksi pangan rumah tangga.
"Program ini bentuk implementasi pembangunan pertanian masa kini dan masa depan dengan berbagai permasalahan yang semakin kompleks," ujarnya.
Menurut Wahid, Program family farming yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, ternak, pengomposan sampah, dan tanaman hias itu saat ini sudah mulai diterapkan di kawasan Taman Agro Esukasi di BPTP Sulsel. Selain itu, Badan Litbang melalui BB Padi telah merekomendasikan model pertanaman padi secara hidroponik. Model pertanaman ini dinilai sangat cocok untuk lahan terbatas, sekaligus untuk kebutuhan estetika. selain itu agar dapat menyediakan kecukupan pangan masyarakat pada kondisi lahan terbatas seiring peningkatan konsumsi," lanjutnya.
Kepala BBPP Batangkaluku, Dr. Sabir menjelaskan bahwa selama ini BBPP Batangkaluku sudah rutin berkolaborasi dengan Dinas TPH Kab. Gowa dalam khususnya dalam pengawalan program utama Kementerian pemanfaatan lahan pekarangan, salah satu melalui kerjasama dengan Kostratani BPP Bonto-Bonto.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa dalam kondisi Covid-19 seperti saat ini, semua negara mengalami dampak secara ekonomi, termasuk Indonesia, semua bisnis berhenti dan mengalami kerugian, dan satu-satunya bisnis yang harus terus berjalan adalah pertanian. Oleh karenanya semua masyarakat agar tetap produktif di tengah Pandemi dengan memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.
"Dampak Corona membuat banyak orang kehilangan pekerjaan, yang miskin menjadi semakin miskin. Maka salah satu solusinya adalah dengan cara bertani. Jika kita mau tidak miskin, tidak sengsara, rahmat Tuhan ada di sekitar kita. Maka tanamlah yang bisa ditanam, sehingga bertani bisa membuat orang terhindar dari kemiskinan, minimal bisa menyiapkan pangan secara mandiri," ungkap SYL.
"Pekarangan rumah dapat dimanfaatkan sesuai dengan selera dan keinginan kita. Misalnya dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Dengan menanam tanaman produktif di pekarangan akan memberi keuntungan ganda, selain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, juga bisa memberikan tambahan penghasilan," ungkap SYL.
Sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani dalam memanfaatkan lahan pekarangan.
“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Termasuk dalam memanfaatkan lahan pekarangan, edukasi petani agar memanfaatkan lahan pekarangan, bahkan petani diedukasi agar bisa memproduksi sendiri sarana produksinya, seperti pupuk organi dari limbah rumah tangga," ungkap Dedi.
Penulis : Jamaluddin Al Afgani
Selasa, 03 Oktober 2023

Kementan Beri Ilmu Kewirausahaan Agribisnis Bagi Petani di Parepare Ajarkan Pola-Pola Bisnis Khususnya Pertanian Tanaman Padi
Sigapnews.com, Pare-Pare yang merupakan tempat lahir Presiden Ke-3 Indonesia yakni BJ Habibie ini selain pelabuhan dan pemandangan pantai yang indah juga ditunjang potensi sektor pertanian dan perkebunan karena miliki lahan yang subur dan iklim yang cocok untuk pertanian dan perkebunan.
Investasi dalam sektor ini dapat meliputi pengembangan tanaman pangan, seperti padi, jagung kacang, serta tanaman hortikultura lainnya.
Dukungan pemerintah dalam bentuk infrastruktur dan teknologi pertanian juga telah meningkatkan potensi sektor ini. Selain itu perlu juga adanya peningkatan SDM pertanian kepada petani sehingga produksi dan produktivitasnya dapat meningkat.
Maka dalam meningkatkan keterampilan petani, Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) melalui Unit Pelaksana Teknis BBPP Batangkaluku menyelenggarakan Pelatihan Kewirausahaan Agribisnis di Kota ini.
Pelatihan ini berlangsung selama 3 (tiga) hari yang digelar di 4 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yakni BPP Soreang, BPP Ujung, BPP Bacukiki dan BPP Bacukiki Barat Kota Pare-Pare, Provinsi Sulawesi Selatan.
Dengan komoditi Padi, Jagung, kacang dan hortikultura, tiap lokasi diikuti 30 orang peserta yang berasal dari kelompok tani yang tersebar di wilayah tersebut.
Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas petani dalam berwirausaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan, selain itu sasarannya adalah untuk mencetak wirausaha yang berkompeten di bidang agribisnis serta tercapainya petani yang mandiri dan sejahterah.
Seperti yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, di berbagai kesempatan, anak muda berperan penting dalam memperkokoh harapan rakyat dan memperkuat persiapan menghadapi tantangan global.
"Kita pecaya bahwa di tangan anak muda masa depan bangsa akan lebih baik lagi. Yang penting mereka mau melakukannya. Kita berharap dengan pertanian Indonesia jadi lebih baik karena selama ini terbukti menjadi bantalan ekonomi. Pertanian yang paling siap menghadapi tantangan-tantangan apapun hari ini, besok dan masa yang akan datang," jelas Syahrul.
Ditambahkan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa para pemuda didorong untuk membangun usaha pertanian yang antara lain dalam bentuk women entrepreneurship, green economy, dan digital economy.
"Dengan demikian, pelatihan kewirausahaan agribisnis dapat membuka kesempatan bagi pemuda-pemudi khususnya di wilayah perdesaan untuk mengembangkan perekonomian dan diperlukan pembekalan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan yang juga diharapkan dapat meningkatkan motivasi berwirausaha," imbuh Dedi.
Muhammad Sidiq, Kepala BBPP Batangkaluku mengatakan hal ini dilakukan sebagai upaya menguatkan komitmen dan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan keterampilan teknis agribisnis bagi petani.
“Dalam pelatihan ini petani dapat belajar tentang penguatan kelembagaan dan pola-pola bisnis khususnya di pertanian tanaman padi.
Mudah-mudahan kegiatan Tumbuhkan Jiwa Kewirausahaan, Puluhan Petani ini bisa dilakukan secara berkesinambungan, ” ucapnya
Minggu, 06 Oktober 2019

Bupati Bone Sebut Rintisan Politeknik Teknologi Negeri Bone sebagai Bentuk Dukungan Pemerintah untuk Mendukung Peningkatan Kualitas Pendidikan di Kab. Bone
Selasa, 21 Juli 2020

Bersama MAPANCAS, Bamsoet Ajak Kaum Muda Majukan Perekonomian Indonesia
Kamis, 23 Juli 2020

Ketua MPR RI Dorong Komite Pemulihan Ekonomi Nasional dan Komite Penanganan Covid-19 Berkoordinasi dengan Kepala Daerah
Rabu, 29 April 2020

Memulai Usaha Dengan Modal Rp. 2,5 Juta, Petani Milenial Sukses Meraih Omset 180 Juta Perbulan
Sigapnews.com, Syaifuddin Muslimin yang akrab dipanggil "EFU" adalah salah satu petani millenial yang sukses dalam bidang peternakan. Efu yang baru berusia 30 tahun memulai bisnis beternak ayam kampung tahun 2017 dengan jumlah 100 ekor hanya untuk persiapan lebaran.
"Awalnya hanya pengen coba-coba untuk menghadapi lebaran tahun 2017, sehingga dua bulan sebelum lebaran beli bibit dan pakan dengan modal Rp. 2.5 juta untuk 100 ekor. Menjelang lebaran saya bawa ke pasar dan dalam 1 hari langsung habis dengan harga 70 ribu per ekor sehingga mendapatkan 7 juta untuk 100 ekor. Saya sangat kaget dan bersyukur, akhirnya sejak saat itu saya bertekad untuk melanjutkan bisnis ini," ungkap Efu, Rabu (29/4/2020).
Menurut Efu, modal awal yang digunakan untuk menjalankan usaha peternakannya menggunakan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR).
"Karena potensi bisnisnya sudah terbayang, maka saya mengajukan pinjaman dengan fasilitas KUR sebesar Rp. 25 juta dengan tempo 12 bulan. Alhamdulillah usahanya berkembang dan setiap tahun pinjaman diperbaharui untuk meningkatkan skala usaha," Tutur Efu.
Keberadaan fasilitas KUR, sangat dirasakan manfaatnya oleh Efu. Menurutnya, setiap tahun usahanya terus mengalami peningkatan.
"Saat ini penjualan per bulan rata-rata 3.000 ekor. Harga per ekor untuk wilayah makassar saat ini adalah Rp. 60 ribu sehingga total omset perbulan rata-rata mencapai 180 juta. Modal untuk setiap ekor rata-rata Rp. 26 ribu sudah termasuk harga bibit, pakan, vaksin dll. Adapun upah kerja dibayar Rp. 1000 per ekor per bulan. Sehingga rata-rata keuntungan bersih dalam 1 bulan adalah 90 juta untuk 3000 ekor," jelas Efu.
Menurut Efu, sistem pemasaran yang digunakan lebih banyak secara online atau penjualan melalui sosial media. Apalagi di tengah kondisi Wana Covid-19, orang lebih banyak menggunakan pemesanan secara online.
"Kita berupaya meringkas jalur distribusi agar konsumen bisa mendapatkan pasokan daging ayam yang sehat dan terjangkau, apalagi di masa pandemi ini masyarakat diminta tetap di rumah saja, kita melayani pengantaran sampai ke rumah-rumah," ujar Efu.
Sukses menjalankan peternakan ayam kampung, Efu melanjutkan pendidikan Program Doktoral di Universitas Muslim Indonesia jurusan manajemen. Ia berpesan bahwa masa depan adalah milik segelintir orang yang masih merelakan tangannya kotor untuk dipakai bertani dan beternak.
Sejalan dengan perkembangan Petani Milenial, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan bahwa peningkatan peran generasi muda pertanian dalam mengembangkan dan memajukan sektor pertanian, agar lebih prospektif dan berpeluang ekspor perlu diprioritaskan, sehingga dibutuhkan petani-petani muda yang dapat memberikan kontribusi dalam gerakan pembaharuan pembangunan pertanian.
“Saya makin percaya anak muda yang mau terjun di bidang pertanian bisa punya peluang kehidupan dan ekonomi yang lebih baik. Apalagi dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia, maka dunia dalam genggaman mereka," ujar SYL.
Menindaklanjuti pernyataan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof. Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa regenerasi petani sudah sangat mendesak untuk dilakukan.
"Mau tidak mau, suka tidak suka, mampu tidak mampu, Kita harus lakukan regenerasi petani kepada petani milenial dan petani andalan. Karena petani milenial dan petani andalanlah sebetulnya yang paling berperan sangat strategis di dalam pembangunan pertanian Indonesia," tegas Dedi. (JML)BBPP-BK.
Jumat, 27 November 2020

Sah, Husain Djunaid Emban Amanah Gubernur Sulsel Sebagai Komisaris Utama PT Jamkrida Sulsel

Sah, Husain Djunaid Emban Amanah Gubernur Sulsel Sebagai Komisaris Utama PT Jamkrida Sulsel
Minggu, 06 Oktober 2019

Wapres Jusuf Kalla Resmikan Rumah Susun Mahasiswa Politeknik Teknologi Negeri Bone
Minggu, 31 Juli 2022

Kementan Genjot SDM Petani Millenial Melalui Pelatihan Pemanfaatan Smart Farming
Selasa, 07 April 2020

Berawal Dari Magang, Pemuda Tani Asal Pinrang Sukses Dalam Mengelola Usaha Tani
Selasa, 05 November 2024

Dukung Pasangan SUKSES di Pilkada Soppeng, Haji Bahri Akui Program SUKSES Akan Jadikan Soppeng Lumbung Pangan
Soppeng, Sigapnews.com- Santer terdengar kabar bahwa sejumlah pengusaha asal Kalimantan Timur akan datang ke Soppeng untuk mengkampanyekan salah satu Paslon di Pilkada Soppeng, ternyata benar adanya.
Salah satunya yang telah tiba di Soppeng adalah pengusaha sukses Kaltim asal Soppeng, H. Bahri. Ia mengaku datang ke Soppeng untuk mendukung penuh Pasangan Calon H. Suwardi Haseng - Selle KS Dalle (SUKSES).
"Saya sengaja datang ke Soppeng karena ingin mendukung Pak Haji Suwardi Haseng dan Pak Selle. Pilihan ini murni dari hari nurani karena melihat banyak kemajuan yang bisa diperoleh Soppeng dengan SUKSES jadi pemimpin," kata pengusaha top yang bergerak dibidang assesoris ini, Selasa, 5 November 2024.
Ia mengaku telah bertemu dengan Haji Suwardi dan disarankan memperkuat barisan SUKSES di sejumlah desa yang menjadi basis keluarganya.
"Ada keluarga di Lilirilau, Liliriaja dan Marioriawa. Saya akan tinggal dulu sementara untuk menguatkan dukungan bagi SUKSES," katanya.
H. Bahri mengaku cukup tertarik dengan rencana SUKSES yang ingin menjadikan Soppeng sebagai lumbung pangan Ibukota Nusantara (IKN) di Kaltim.
"Itu ide cemerlang karena semua yang dibutuhkan IKN terutama bahan pangan ada di Soppeng.
"Saya dan sejumlah teman pengusaha di Samarinda akan menyambut peluang itu dengan menjalin kerjasama bisnis dengan saudara - saudara kita di Soppeng ini," tukasnya. (*)
Rabu, 01 Juli 2020

Dr. Sabir : Dengan Kostratani Semua Fungsional di Kecamatan Akan Bergerak dan Berperan, Tidak Hanya Penyuluh Pertanian
Sigapnews.com, Jeneponto (Sulsel) - Kebijakan pemerintah dalam pembangunan pertanian saat ini melalui gerakan pembaharuan pembangunan pertanian nasional berbasis teknologi informasi. Simpul gerakan yang sangat strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan pertanian adalah lewat koordinasi, sinergi, dan penyelarasan kegiatan pembangunan pertanian akan berpusat di kecamatan atau yang disebut sebagai Kostratani.
Kegiatan ini merupakan gerakan pembaharuan pembangunan pertanian kecamatan, melalui optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dalam mewujudkan keberhasilan pembangunan pertanian.
Tujuan jangka panjang kostratani adalah mengoptimalkan tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.
Sedangkan program jangka pendeknya adalah untuk meningkatkan penguatan sarana prasarana, kelembagaan, kapasitas SDM, dan penyelenggaraan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan.
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian meminta para Penyuluh dan mendorong petani pertanian di daerah untuk membangun Kelembagaan Ekonomi Petani (KEP) atau petani asosiasi. Hadirnya asosiasi petani di desa akan ikut memperlengkapi memajukan 5 fungsi Kostratani di setiap kecamatan.
“Yang harus dipertimbangkan adalah pembangunan pertanian bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, tetapi juga tanggung jawab petani dan masyarakat, termasuk pihak swasta. Oleh karena itu disebut sebagai gerakan, “tegas Dedi Nursyamsi yang juga Pananggung Jawab KostraTani Nasional.
Lebih lanjut, Dedi menyampaikan bahwa ada 3 pola dukungan untuk implementasi KEP pendukung KostraTani: 1) Manajemen berjamaah yang mengelola pertanian dari hulu hingga hilir, pertanian hulu harus mengakses modal untuk mencoba tengkulak; 2) Inovasi teknologi pertanian sesuai kebutuhan dan kondisi lapangan; dan 3) gerakan bekerja sama menggerakkan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan yang dikenal dengan KostraTani.
Sejalan dengan arahan Kepala BPPSDMP Kementan, Kepala BBPP Batangkaluku Dr. Sabir, S.Pt., M.Si saat melakukan kunjungan kerja ke BPP Bangkala Kab. Jeneponto berpesan agar para penyuluh pertanian memaksimalkan peran BPP dengan mewujudkan fungsi Konstratani. Rabu (1/7/2020).
Menurut Sabir, Peran kostratani adalah, 1) Pusat data dan informasi, 2) pusat gerakan pembangunan pertanian. 3) pusat pembelajaran, 4) pusat konsultasi bisnis dan 5) pusat pengembangan jejaring kemitraan.
Lebih lanjut Sabir mengatakan penyelenggaraan Kostratani dilakukan di Balai Penyuluhan Pertanian atau BPP. Nantinya BPP akan berfungsi sebagai pusat data dan informasi, pusat pembelajaran untuk penyuluh dan petani, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat konsultasi agribisnis dan pusat pengembangan jejaring kemitraan. BPP akan menjadi center of excelent semua aktivitas pertanian.
“Dengan Kostratani semua fungsional di kecamatan juga akan bergerak dan berperan, tidak hanya penyuluh pertanian, tetapi juga fungsional lainnya seperti mantri tani, POPT, petugas medik veteriner, paramedik veteriner, petugas penjaga pintu air, petugas IT, pengawas alsintan, Koramil, dan Polsek,” kata Sabir.
Penulis : Jamaluddin Al Afgani
Senin, 09 Mei 2022

Puan : Ledakan arus perjalanan dan wisatawan selama liburan lebaran perlu mendapatkan antisipasi dari pemerintah
Rabu, 24 Maret 2021

FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram