Jumat, 04 Februari 2022
Rabu, 15 Juli 2020
Penyuluh dan Petani Sukseskan Gerakan Ketahanan Pangan Melalui Panen Bawang di Kab. Tojo Una-Una
Kamis, 25 Juni 2020
Inspektorat Kab.Marowali Launching "ABANG JUJUR" Inovasi Terhadap Audit Barang dan Jasa Berbasis Kejujuran ( Probity Audit )
Senin, 22 Juni 2020
Sempat Dirawat Seminggu Karena Batuk dan Sesak Nafas Akhirnya Meninggal dan Dikebumikan Dengan Protapkes Covid 19
Sigapnews.com - Palu (Sulteng) - Seorang pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal Selasa subuh (23/6-2020) setelah menjalani perawatan selama satu minggu di RSUD Anutapura Palu.
PLT Direktur RSUD Anutapura Palu drg.Herry bersama istri almahrum dan petugas keamanan dari Polres Palu bapak Umar.(foto dok ist).
“Almahrum dirawat di ruang isolasi covid19 sudah lebih dari satu minggu, usianya 45 tahun dan keluhannya sejak masuk rumah sakit serta diberikan perawatan sesak nafas dan batuk-batuk,”kata PLT Direktur RSUD Anutapura Palu drg.Herry Mulyadi, M.Si.
Menurutnya, almahrum beralamat di Palu Barat, dengan pekerjaan sehari-hari memulung sampah. Almahrum meninggalkan seorang istri. Sampai berita ini naik tayang, almahrum telah dikebumikan secara protokol covid19 di pekuburun covid19 Poboya Palu.
“Almahrum dikebumikan secara protokol kesehatan (covid19) di pekuburan Poboya yang telah disiapkan oleh pemerintah kota Palu,”ujar drg.Herry. (Red/Mr).
Sabtu, 20 Juni 2020
Didampingi Penyuluh, Poktan Suka Bina Panen Raya Dengan Alsintan
Sigapnews.com, Tojo Una Una (Sulteng) - Ketersediaan pangan di segala kondisi untuk seluruh masyarakat Indonesia merupakan tanggung jawab Kementerian Pertanian oleh sebab itu Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dengan terus berupaya mengedukasi jajarannya dan atau pejuang pertanian agar tetap meningkatkan hasil produksi pertanian utamanya produksi pangan.
Menurutnya,"Insan pertanian harus terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Senada yang di ungkapkan oleh Kepala Badan SDM pertanian Dedi Nursyamsi bahwa dihimbau kepada seluruh pelaku pertanian agar senantiasa bergerak untuk mempertahankan ketersediaan pangan di negeri ini.
Dengan motivasi dan himbauan kedua pemimpin tersebut dapat di implementasikan seperti kegiatan yang di lakukan oleh BPP Tayawa, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una melaksanakan panen raya padi yang di lakukan (18/6).
Panen padi dengan varietas Inpari 30 dengan luas lahan panen 33 hektar dengan menggunaka alsintan combine harvester dari UPJA Sivia Patuju.
Dalam panen raya tersebut menghasilkan 5,2 ton GKP per hektar dengan harga jual Rp. 9.500/kg.
"Penggunaan alsintan berupa combine harvester sengaja di lakukan oleh petani khususnya Poktan Suka Bina karena untuk mengurangi kehilangan hasil yang biasa terjadi apabila menggunakan cara tradisional, jelas Herlina Pandi PPL BPP Taya, Minggu (20/6/2020).
"Selain itu, kata Herlina Pandi," penggunaan alsintan juga untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja yaitu dengan mengurangi kerumunan dalam kegiatan panen karena sekarang ini masih dalam kondisi pandemi covid 19 sehingga penerapan protapkes covid 19 tetap di patuhi " pungkas PPL BPP Taya (BBPP-BK).
Penulis : Intan Ariani/Rosdiana
Editor : Al Az
Sumber : Herlina Pandi (Penyuluh BPP Taya)
Jumat, 29 Mei 2020
Masih Suasana Lebaran, Petani Jagung Kab. Sigi Tetap Produktif Lakukan Panen
Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Sudah menjadi tugas Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat Indonesia. Penyuluh pertanian dan petani sebagai garda terdepan tetap bekerja walaupun di tengah pandemi Covid-19 untuk mengantisipasi terjadinya krisis pangan.
Salah satu pejuang pangan yang tetap bekerja di tengah covid 19 dan meskipun masih dalam suasana lebaran Idul Fitri adalah penyuluh pertanian, Estevin. Tanggal 27 Mei 2020, Estevin mendampingi petani melakukan kegiatan panen jagung. Kegiatan panen ini dilakukan dikelompok tani Karya Makmur, di Desa Lawua, Kecamatan Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah, luas hamparan 10 Ha dengan varietas Jagung Pioner pada luas panen hari ini 1,5 Ha dan produktvitas mencapai 9,2 Ton/ Ha dan harga saat ini di tingkat petani sebesar Rp. 4000/Kg.
“Komoditas pangan satu ini merupakan salah satu komoditas utama yang di budidayakan oleh petani, oleh karena itu pemeliharaan jagung yang tepat seperti pemupukan dan pemeliharaan lainnya sangat mempengruhi hasil panen yg diperoleh oleh petani,” ujar Estevin.
“Walau masih dalam suasana lebaran Idul Fitri dan di tengah wabah covid 19, saya tetap semangat mendampingi mereka di lapangan untuk melakukan panen, ujarnya, Jumat (29/5/2020).
Dengan melihat hasil panen yang menguntungkan bagi mereka, ada kepuasan tersendiri dalam hati sebagai penyuluh yang tiap harinya menemani mereka dilapangan,” tambah Estevin.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam setiap kesempatan senantiasa mengungkapkan bahwa petani dan penyuluh adalah pahlawan, garda terdepan di Sektor Pertanian yang menjadi harapan, tulang punggung dalam upaya Pemerintah menanggulangi Covid 19.
“Dalam situasi saat ini, spirit keluarga besar Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian termotivasi bekerja semaksimal mungkin mendampingi petani,” jelas SYL.
Arahan yang sama juga senantiasa disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi yang menyatakan bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.
“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang melawan covid 19 ini”, tegas Dedi. (BBPP-BK).
Penulis : Asrul / Rosdiana
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber : Estevin (Penyuluh pertanian Kab. sigi)
Selasa, 26 Mei 2020
Alsintan Percepat Tanam di Parigi Mautong
Jumat, 22 Mei 2020
Alsintan Sangat Penting Bagi Petani Percepat Panen, Kementan Salurkan Bantuan
Senin, 18 Mei 2020
Kadis Pertanian Tojo Una-Una Semangati petani Terus Bergerak Panen Padi Untuk Ketersediaan Pangan
Sigapnews.com, Tojo Una Una (Sulteng) - Di rumah Saja, kata itu sudah terlalu sering kita dengar sejak mewabahnya virus corona saat ini, sebagaimana instruksi pemerintah pusat hingga daerah demi memutus penyebaran virus corona.
Namun, berbeda bagi para petani di Provinsi Sulawesi Tengah. Tepatnya petani yang ada di Desa Korondoda, Kecamatan Tojo, Kabupaten Tojo Una-Una. Mereka tetap melakukan aktivitas seperti hari biasanya. Bahkan, tibanya masa panen padi. Maka, mereka pun harus beranjak dari kediamannya.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mencatat bahwa di tengah merebaknya virus pandemi Covid-19, para petani di kabupaten tersebut tetap melakukan panen padi sawah. Selain itu, di lokasi lain masih di kabupaten yang sama, bahkan sudah ada yang melakukan olah lahan dan segera melakukan penanaman kembali.
Kepala Dinas (Kadis) Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tojo Una-Una,
Ir. M. Nur Rahmat Lahay menyatakan sulit untuk membayangkan bagaimana jadinya apabila kebutuhan pangan tidak cukup untuk memenuhi pangan disaat-saat pandemi Covid-19 ini.
Alhasil, sampai detik ini meskipun di tengah pandemi Covid-19, petani dan penyuluh tetap terus bergerak dan semangat melakukan pekerjaan sehari-hari dalam menyediakan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.
“Hari ini kami akan melangsungkan panen padi sawah di kelurahan Pantandedago 1 dengan luas lahan yang mulai panen sekitar 0,5 Hektar. varietas yg dipanen adalah inpari 30,
dengan hasil ubinan 6,4 ton/ha GKP. Itu baru kelurahan ini saja, belum lagi di kecamatan lainnya yang dalam waktu dekat ini juga sudah memasuki masa panen," kata Kadis saat melaporkan perkembangan pertanian di Kabupaten Tojo Una-Una, Senin (18/05/2020).
"Dan tak lupa kami selalu menghimbau dan ingat kan kepada para penyuluh dan petani yang mesti harus bekerja di lapangan untuk tetap bekerja sesuai protokol pencegahan Covid-19, yaitu menjaga jarak aman, pakai masker, dan selalu menjaga kebersihan tangan serta kesehatan," pungkasnya.
"Ini merupakan salah satu arahan dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam menyediakan pasokan bahan pokok selama pengendalian virus Corona. Untuk itu aktivitas lapangan tetap berjalan dan tentunya tetap menjaga kesehatan," jelas Kadis.
Hal senada juga ditegaskan kembali oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Kementan) Prof. Dedi Nursyamsi. "Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Saat ini pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi, “ujar Dedi. (BBPP-BK)
Penulis : Rosdiana /Al AzIz
Editor : Risna Ardhayanti
Sumber : Ir. M. Nur Rahmat (Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tojo Una-Una.
Semangat Para Petani dan Penyuluh Lakukan Tanam Bawang Putih Ditengah Pandemi Covid-19
Minggu, 17 Mei 2020
Gunakan Alsintan Petani Kab. Sigi Lakukan Panen dan Percepat Tanam
Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Sejak mewabahnya Virus Corona, membawa banyak dampak yang terjadi pada masyarakat, baik sekolah, perkantoran, transportasi dll, terlebih pada ketersediaan pangan yang merupakan hal penting yang kita butuhkan setiap harinya.
Namun wabah virus ini tidak membuat para petani padi Poktan Haluke Indah, Desa Gimpu, Kec. Kulawi Selatan, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah berputus asa, mereka membuktikan apa yang ditanam dapat menghasilkan, dimana para petani bisa panen ditengah pandemi Covid-19.
"Saat ini para petani masih bisa panen di tengah Pandemi Covid-19, ini membuktikan kerja keras dan keuletan mereka membuahkan hasil," ungkap Alponso, Minggu (17/05).
"Dengan demikian, sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, pertanian atau penyediaan pangan tidak boleh berhenti terutama dalam melawan masa wabah virus corona. Ini saatnya kita menjadi pahlawan pangan untuk menyelamatkan bangsa. Pastikan jangan sampai ada pangan yang tertahan dan petani sejahtera," pungkasnya.
Menurutnya, meski banyak kendala seperti memasuki bulan puasa Ramadhan bahkan menjelang lebaran Idul Fitri, para petani masih tetap bertahan dan optimis hasil panen mereka cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup.
“Kabupaten Sigi sendiri panen kali ini memberikan hasil yang cukup baik, terutama untuk varietas padi mekongga, produktivitas 52 kw/ha GKP dengan luas panen saat ini sudah 3,5 hektar dari luas hamparan 15 Hektar yang akan panen khusus di desa Gimpu ini, harga beras saat inipun mencapai Rp. 9.500/Kg," ucap Alponso lewat keterangan persnya.
Demi menjaga stok pangan terus menerus, tentunya setelah panen harus segera mengolah lahan dan tanam kembali, oleh karena itu panen harus segera diselesaikan, namun rasanya kegiatan panen ini akan kurang efektif di tengah pandemi jika tanpa menggunakan mekanisasi. Untuk itu Petani di wilayah ini sangat terbantu dengan adanya alsintan combine harvester (mesin pemanen)
Brigade BPP Lawua dan sebagian menggunakan power thresher kelompok tani.
Ahmadi, petani Desa Gimpu mengatakan kami sebagai petani agak kesulitan menjalankan instruksi pemerintah untuk tidak ke luar rumah. "Kami harus mencari nafkah demi pemenuhan kebutuhan hidup keluarga, namun kami selalu didampingi para penyuluh Pertanian dan selalu diberikan bimbingan untuk tetap mengikuti langka-langka serta anjuran tetap hidup sehat dan menjaga jarak," tuturnya.
Sebagaimana hal yang selalu disampaikan Prof Dedi Nursyamsi, Kepala BPPSDMP Kementan bahwa peran penyuluhan pertanian di saat pandemi Covid-19 sangatlah penting. Para penyuluh pertanian diminta selalu aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan masing-masing panen dan prosesnya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan.
"Petani, penyuluh dan pemangku kepentingan selama berada di lapangan wajib mengenakan masker, jaga jarak, hindari kerumunan dan sering cuci tangan pakai sabun untuk menangkal Corona," ungkap Dedi. (BBPP-BK).
Penulis : Rosdiana/Al AzIz
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber : Alponso Wahyudi Penyuluh
Rabu, 13 Mei 2020
Gunakan Combine Harvester, Petani Organik Morowali Percepat Panen
Sigapnews.com, Morowali (Sulteng) - Visi Bupati Morowali untuk menjadikan Kabupaten pertama di Sulawesi Tengah sebagai kawasan pertanian organik, didukung penuh oleh setiap insan pertanian yang ada disana. Saat ini gaung Kabupaten Morowali ditingkat Nasional hanya sebagai sumber penghasil nikel, perlahan mulai dirubah dengan dikembangkanya pertanian organik.
Dukungan menjadikan kawasan pertanian organik datang dari tingkat bawah, salah satunya dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) yang saat ini juga menjalankan program Kostratani. BPP yang saat ini dikembangkan sebagai pusat informasi, pusat data dan tempat pelatihan berbasis teknologi.
Hal ini dilakukan dengan mengembangkan demplot pertanian padi organik yang sudah dijalankan sejak tahun 2019. Bertepatan tanggal 8 Mei 2020 dilakukan panen padi organik yang ke 5 kali sejak januari tahun 2019.
Kepala BPP Bumi Raya, Bapak Purwanto melalui sambungan telpon menyatakan bahwa padi organik yang dikembangkan pada demplot BPP Bumi Raya adalah varietas Mekongga dengan luas tanam 0,43 Ha dengan produktivitas 1,7 Ton.
“Kami sebagai insan pertanian tentunya tetap beraktivitas, walaupun saat ini saya sendiri sedang berpuasa dan ditengah wabah covid-19. Kami harus tetap semangat dalam menjalankan tugas untuk kesejahteraan petani, Kami tetap turun mengawal dan mendampingi kegiatan budidaya dan panen, ini tupoksi kami sebagai penyuluh," ungkapnya, Rabu (13/5/2020).
"Ke-khawatiran ada, namun ini di tepis dengan cara menerapkan protokol kesehatan saat turun ke lapangan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan,” tutur Purwanto.
Beliau juga berharap dengan adanya demplot ini dapat memberikan gambaran secara ekonomi bagi masyarakat agar semakin yakin dalam bertani organik. Pertanian organik ini saya rasa jawaban yang saat ini sering dialami petani salah satunya kelangkaan pupuk kimia ditingkat petani, sehingga dengan bertani organik petani tidak diresahkan lagi dengan pupuk.
Hal ini sesuai dengan arah menteri pertanian Indonesia Bapak Syahrul Yasin Limpo (SYL), Pertanian tidak boleh berhenti, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan. petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta jiwa masyarakat indonesia dan dalam bekerja memperjuangkan ketersedian pangan.
Sejalan dengan itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19 dan meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.
Pertanian harus tetap maju dengan terus berjalan ditengah wabah guna memenuhi kebutuhan pangan. Selain tetap maju, pertanian itu harus modern, dimana dalam usaha di bidang pertanian harus selalu mengunakan teknologi terbaru yang berkembang pesat di Era-4.0 saat ini sehingga para petani dituntut untuk mampu mengimbangi perkembangan yang ada demi kesejahteraan petani itu sendiri, serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes),
Pada pemanenan ini digunakan Combine Harvester, sehingga pekerjaan pemanenan lebih cepat selesai dan tingkat kehilangan hasil lebih kecil serta jumlah orang yang dibutuhkan untuk kegiatan panen tidak banyak sehingga meminimalkan interaksi orang-orang di lahan.
Penulis: Mahardhika Atmaja & Purwanto (BPP Bumi Raya)
Kamis, 07 Mei 2020
Poktan Asoka Ikut Berkonstribusi Sediakan Pangan Nasional
Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Padi merupakan salah satu komoditas pangan yang menjadi kebutuhan pokok dan sangat penting untuk selalu tersedia dalam memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal ini selalu digaungkan oleh Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang mengatakan bahwa pangan adalah kebutuhan dasar manusia, yang harus selalu terpenuhi.
“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan," tegas Mentan, Syahrul Yasin Limpo.
Di lain kesempatan Kepala Badan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa akan memaksimalkan peran dari Kostratani dalam mengawal ketersediaan pangan di seluruh wilayah Indonesia, termasuk mengawal kestabilan harga di tingkat petani. "Setiap penyuluh di BPP harus memotivasi petani agar terus bekerja dan penyuluh juga harus mampu memfasilitasi petani binaannya mendapatkan harga yang pantas untuk semua komoditas yang dibudidayakan," tegas Dedi.
Hal di jawab langsung oleh para pejuang pangan yang ada di kabupten Sigi, Saat ini, Panen Raya masih terus berlangsung di Wilayah kabupaten Sigi yaitu di wilayah kerja Kostratani BPP Bahagia, Kecematan Palolo dan Nokilalaki, Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah.
Panen yang dilaksanakan sejak Rabu 6 Mei 2020 di Desa Tongoa, Kecematan Palolo di Kelompok tani Asoka dengan Luas hamparan lahan siap panen yaitu 21 ha. Saat ini Luas panen kita 2,5 ha dan Varietas yang ditanam adalah Ciherang. Sedangkan Produktivitas rata-rata 52 kw/ha GKP dengan Harga Beras Rp. 9200/ kg. Pelaksanaan panen menggunakan Alat Panen Combine Harvester milik UPJA Rina Karya Kecematan Palolo.
Menurut Ketua Poktan Asoka, bahwa panen kali ini terasa berbeda dengan sebelumnya akibat musibah wabah Corona namun hal itu tidak menyurutkan semangat petani tetap turun kelapangan, kami sebagai petani harus tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan.
"Kami sangat bersyukur karena adanya alat mesin pertanian sehingga proses panen sangat efektif, ini sangat membantu petani karena selain mempercepat masa panen, juga mengurangi kehilangan hasil," ujar Ketua Poktan.
Hal senada juga disampaikan oleh Ester, SP, selaku Penyuluh Pertanian yang membina di Wilayah Desa Tongoa. "Kami terus melaksanakan tugas meskipun ada kekhawatiran penyebaran Covid-9, dan kami terus mengajak masyarakat pertanian agar tetap terus bersemangat sekaligus berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas komoditas pertanian serta memenuhi prosedur kesehatan saat bekerja di lapangan di tengah pandemi yang melanda negara kita saat ini" jelas Ester.
Penulis: Asrul
Editor: Jamaluddin Al Afgani
Selasa, 05 Mei 2020
Produksi Pangan Di Tengah Pandemi Covid 19 Tetap Berjalan, Kostratani di Sigi Semangat Bimbing Petani
Senin, 04 Mei 2020
Kostratani Kec. Kulawi Selatan Sulteng Percepat Panen Dengan Combine Harvester
Sigapnews.com, Melalui Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) yang pusat gerakannya ada di Kecamatan, saat ini gencar dilakukan optimaliasi peran penyuluh serta kolaborasi penyuluh, petani dan pihak terkait lainnya dalam penyediaan stok pangan ditengah pandemi COVID-19
Pertanian harus terus berjalan, demikianlah ungkapan Menteri Pertanian yang sering digaungkan dalam memotivasi seluruh insan pertanian di Negeri ini.
Syahrul Yasin Limpo (SYL), menyampaikan seruan ini di beberapa kesempatan agar penyuluh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia dan dalam bekerja memperjuangkan ketersedian pangan tetap terjaga.
“Masyarakat harus bersatu dan saling menjaga situasi Negara agar tetap kondusif, memang corona ini membuat ekonomi menurun, tapi harus diperhatikan salah-satunya lapangan kerja yang harus tetap berproduksi adalah bidang pertanian untuk menjamin ketersedian pangan di seluruh wilayah Indonesia”, tegas SYL.
Arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19.
“Semoga apa yang kami lakukan saat ini dapat membuat Pertanian akan terus berkesinambungan untuk menjaga ketahanan Nasional dibidang pangan ditengah cobaan wabah Covid-19 yang sedang melanda dunia”, Jelas Dedi.
Pesan inilah yang selalu memotivasi para petani dan penyuluh untuk tetap semangat beraktivitas di lapangan, meskipun dalam kondisi berpuasa di bulan suci Ramadhan ditambah mewabahnya virus covid-19.
Kabupaten Sigi merupakan salah satu sentra produksi pangan di Sulawesi Tengah dan saat ini musim panen masih berlangsung di Kabupaten tersebut. Salah satunya di Kelompok Tani Sinar Tani desa Tompi Bugis dan Kelompok Tani Hintuwu Mopee Desa Watukilo, Kecamatan Kulawi Selatan.
Menurut Informasi di lapangan dari Pak Ardan salah satu penyuluh Kostratani di Kecamatan Kulawi Selatan bahwa panen dilakukan Hari Senin, Tanggal 04 Mei 2020 di Kelompok Tani tersebut, di lahan seluas 12 Ha dengan luas hamparan 30 Ha. Varietas yang ditanam adalah varietas Peluncur dan Mekongga dan produktivitas mencapai rata-rata 7,7 ton / Ha.
Proses pemanenan dilakukan dengan menggunakan alat mesin pertanian (Combine Harvester) dan sebagian secara tradisional dikarenakan akses masuk alat mesin pertanian kelahan petani tidak memadai sehingga petani harus turun ke lahan untuk melakukan panen secara manual, ujar Ardan, Selasa (5/5/2020).
"Kami siap mendampingi petani mulai dari pengolahan lahan sampai panen dan kami berharap petani terus berproduksi dari hulu sampai hilir untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mendukung tersedianya pangan bagi rakyat Indonesia ditengah kondisi Pandemi Covid-19," ungkap Ardan.(BBPP-BK).
Penulis : Azrul
Editor : Rezky Y
Pasitikan Pangan Yang Berkualitas Baik, Petani Harus Terus Bersinergi Bersama Penyuluh
Sigapnews.com, Sigi (Sulteng) - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Direktorat Jenderal Hortikultura mengambil langkah cepat memastikan ketersediaan pasokan aneka cabai dan bawang merah hingga beberapa bulan ke depan.
Untuk mengantisipasi tingginya permintaan bawang merah terutama di masa Ramadhan ini, Poktan Hortikultura Jaya Kecamatan Dolo Kabupaten Sigi Provinsi Sulawesi Tengah melaksanakan panen bawang merah varietas Bima NTB.
Walaupun pandemi Covid-19 masih terjadi di Indonesia, petani dan penyuluh tetap bersemangat untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
"Kondisi tanaman saat dilakukan pemanenan terlihat cukup bagus. Menurut salah satu petani Poktan Hortikultura Jaya, tanaman mereka juga jarang terkena penyakit dikarenakan pengendalian organisme penggangu tanaman yang mereka berikan termasuk ramah lingkungan dan sesuai dengan arahan penyuluh pendamping." diungkapkan Dedi Setiawan selaku Penyuluh Pertanian pendamping di Gapoktan Mopaka Sangu, Selasa (5/5/2020).
Aspek keamanan diri dengan menjaga jarak dan menggunakan masker hingga tetap untuk menjaga kesehatan selalu disosialisasikan untuk memastikan petani dan produksi pangan tetap dalam kondisi baik.
Upaya ini sejalan dengan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk memastikan ketersediaan pasokan pangan cabai dan bawang merah salah satunya di tengah pandemik Covid-19.
“Sektor pertanian tidak boleh berhenti, dalam kondisi apapun kita harus pastikan ketersediaan pangan untuk seluruh masyarakat IndonesiaI,"pungkasnya.
Hal Senada juga disampaikan Kepala Badan SDM pertanian Dedi nursyamsi Bahwa masalah pertanian adalah masalah yang sangat utama para penyuluh harus selalu aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya sampai masa panen berjalan dengan baik.(INT) BBPP-BK.
Jumat, 01 Mei 2020
Poktan Mekar Jaya Binaan Kostratani Harapan Baru Panen Padi Organik
Sigapnews.com, Morowali (Sulteng) -Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) merupakan suatu lembaga pelatihan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki dan dikelola oleh petani secara swadaya baik perseorangan maupun berkelompok serta diharapkan dapat secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian dalam bentuk pelatihan atau permagangan bagi petani dan masyarakat diwilayahnya.
P4S Harapan Baru yang belokasi di desa Lambelu, Kec. Bumi Raya, Kab. Morowali, Sulawesi Tengah yang dipimpin oleh Bapak Wayan Padet, memiliki beberapa kelompok tani binaan yang ada di wilayahnya, salah satunya kelompok tani Mekar Jaya yang mana sejak tahun 2019 sudah mulai mengembangkan sistem pertanian organik dilahannya untuk komoditi padi.
Melalui wawancara langsung via telepon dengan Bapak Wayan (27/4), beliau mengatakan bahwa ada salah satu kelompok tani binaannya yang mengembangkan pertanian organik.
"Kelompok tani Mekar Jaya merupakan salah satu kelompok tani binaan kami yang saat ini kami bina untuk mengembangkan pertanian organik khususnya untuk komoditi padi, dimana sejak tahun 2019 bulan Januari, kami bersama kelompok tani menjadikan lahan mereka sebagai laboratorium lapangan khusus untuk pengembangan padi organik,”ujar Wayan, Jumat (1/4/2020).
“Panen yang saat ini kami lakukan pada lahan laboratorium lapangan ini merupakan panen yang ke-4 sejak tahun 2019, dimana panen saat ini terasa cukup spesial dikarenakan ditengah wabah Covid-19 dan bulan puasa tidak menyurutkan kami dalam melalukan panen untuk terus menghasilkan demi memenuhi kebutuhan pokok baik anggota kelompok ataupun masyarakat umumnya”, tandasnya.
Pada kesempatan panen ini juga didampingi langsung oleh penyuluh pertanian dari BPP Bumi raya yang membina desa Lambelu, Bapak Edi Purwanto. “Kelompok Tani Mekar Jaya yang dipimpin oleh Bapak Wayan Widiasa merupakan salah satu kelompok tani binaan BPP kami kerjasama dengan P4S, dengan luas lahan kurang lebih 23 Ha dan jumlah anggota 23 orang. Sejak tahun 2019 kami selalu berkolaborasi untuk tetap membina dan membimbing petani dalam melakukan budidaya padi organik yang baik dan benar sesuai GMP. Untuk padi yang kami panen saat ini merupakan padi varietas Ciherang dengan produktivitas lahan kurang lebih 5,5 Ton/Ha. Kami sebagai insan pertanian tentunya tidak boleh berhenti dalam memproduksi kebutuhan pangan walaupun saat ini saya sendiri sedang berpuasa dan ditengah wabah covid-19, kami harus tetap semangat dalam menjalankan tugas untuk kesejahteraan petani. Kami tetap turun mendampingi petani dalam kegiatan budidaya dan panen, ini tupoksi kami sebagai penyuluh,” tutur Edi.
"Kekhawatiran ada, namun ini ditepis dengan cara menerapkan protokol kesehatan saat turun ke lapangan seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan. Pemanenan saat ini kami lakukan menggunakan Combine Harvester, sehingga pekerjaan pemanenan lebih cepat selesai dan tingkat kehilangan hasil lebih kecil serta jumlah orang yang dibutukan untuk kegiatan panen tidak banyak sehingga meminimalkan interaksi orang-orang di lahan, “ujar Edi.
Hal ini sesuai dengan arah Menteri Pertanian Indonesia Bapak Syahrul Yasin Limpo (SYL), bahwa pertanian tidak boleh berhenti, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan. petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta jiwa masyarakat indonesia dan dalam bekerja memeperjuangkan ketersedian pangan. Pertanian harus tetap maju dengan terus berjalan ditengah wabah guna memenuhi kebutuhan pangan. Selain tetap maju, pertanian itu harus modern, dimana dalam usaha dibidang pertanian harus selalu mengunakan teknologi terbaru yang berkembang pesat di Era-4.0 saat ini sehingga para petani dituntut untuk mampu mengimbangi perkembangan yang ada demi kesejahteraan petani itu sendiri, serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Sejalan dengan itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen. Ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengan wabah covid-19 dan meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.
"Penyuluh pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi.
Dedi menambahkan pula bahwa,untuk dapat terus aktif bekerja, insan pertanian harus selalu sehat dan menjaga kesehatan diri, keluarga dan lingkungannya.
Penulis : I Gede Mahardhika
Editor : Risky Yulianti
BBPP-BK
Rabu, 29 April 2020
Kostratani Kecamatan 12 Kabupaten Donggala Panen Raya Selama Pandemi Corona
Senin, 20 April 2020
Alumni Sertifikasi Alsintan TUK BBPP Batangkaluku Raup Penghasilan Ditengah Pandemi Covid 19
Sigapnews.com, Parigi Mautong (Sulteng) -
Usaha di bidang pertanian adalah salah satu bidang usaha yang dituntut harus tetap produktif di tengah wabah Pandemi Covid-19 saat ini. Pertanian harus tetap maju dan terus berjalan di tengah Covid-19 guna memenuhi kebutuhan pangan 276 juta jiwa masyarakat indonesia, demikianlah ungkapan yang sering didengungkan Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo (SYL) dalam berbagai kesempatan.
"Selain tetap maju, pertanian itu harus modern, dimana dalam usaha di bidang pertanian harus selalu mengunakan teknologi terbaru yang berkembang pesat di Era industri 4.0 saat ini sehingga para petani dituntut untuk mampu mengimbangi perkembangan yang ada demi kesejahtraan petani itu sendiri," imbuhnya.
I Wayan Nardi yang merupakan salah satu alumni sertifikasi Alat Mesin Pertanian (alsintan) panen yang dilakukan oleh TUK BBPP Batangkaluku pada tanggal 10-12 Maret 2020 yang saat ini tergabung dalam Unit Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) Karya Mertajati yang berlokasi di desa Sausu, Kec. Sausu, Kab. Parigi Maoutong, Sulawesi Tengah tetap melakukan proses panen padi di daerahnya dengan mengunakan alat mesin pertanian Combine Haverster. Wayan merupakan operator Combine Haverster yang telah dinyatakan kompeten oleh asesor pada saat sertifikasi. Selain mengikuti sertifikasi, Wayan juga mengikuti pelatihan Vokasi Alsintan yang juga diselengarakan oleh BBPP Batangkaluku Selama 1 minggu.
Saat diwawancarai melalui sambungan telepon, Wayan menyatakan terimakasih banyak kepada BBPP Batangkaluku karena telah diberikan kesempatan berlatih dalam pelatihan Vokasi Alsintan dan juga diberikan kesempatan untuk mengikuti sertifikasi sebagai operator Alsintan Panen.
"Berkat mengikuti kegiatan di BBPP Batangkaluku, saat ini saya sudah dipercaya sebagai Operator Alsintan dalam Kelompok UPJA tempat tempat saya bergabung yang dulunya hanya sebagai Helper. Dengan adanya kepercayaan sebagai operator tentunya pengasilan yang didapatkan juga bertambah dibandingkan sebelumnya," ungkap Wayan.
“Dari segi penghasilan tentunya ada perubahan yang awalnya sebagai helper dalam sehari 7 jam kerja saya mendapat upah 200 ribu sekarang lumayan ada peningkatan,” tandasnya. Selasa (21/4).
UPJA Karya Mertajati yang membawahi wilayah Desa Sousu. Untuk panen periode minggu ini sekitar 25 Ha lahan yang harus selesai dipanen, dikarenakan untuk lahan yang lainnya sudah menunggu juga untuk di panen, sehingga di tengah wabah ini kami dari UPJA Karya Mertajati tetap melakukan aktifitas pertanian baik itu panen maupun oleh tanah. Petani disini terus berjuang ditengah himbauan pemerintah untuk menjaga kesehatan dan sosial distancing serta physical distancing (jaga Jarak sosial dan fisik), sehingga tidak ada kata berhenti bagi kami sebagai petani untuk tetap menghasilkan kebutuhan pangan, semoga pertanian tetap bisa eksis dan maju untuk kesejahteraan bersama, Tutupnya
Hal ini juga sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL), agar penyuh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia dan dalam bekerja memeperjuangkan ketersedian pangan serta tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).
Dalam beberapa kesempatan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, menyatakan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya suatu bangsa, oleh karenanya, petani harus tetap semangat tanam, semangat Olah dan semangat panen. Hal ini membuktikan bahwa pertanian tidak pernah berhenti di tengan wabah covid-19. (MHA28/JML) BBPP-BK.
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram