-->

Jumat, 16 Agustus 2024

Larang Wartawan Bawa HP Saat Wawancara, Ketua PJI Sulsel Minta Kajari Sidrap Dicopot

Makassar, Sigapnews.com- Ketua Persatuan Jurnalis Indonesia (PJI) Sulawesi Selatan (Sulsel), Akbar Hasan, yang di panggil Akbar Polo, mengecam keras tindakan Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidrap yang melarang wartawan membawa handphone (HP) saat masuk ke gedung Kejari Sidrap untuk melakukan wawancara.

"Kami mengutuk keras tindakan tersebut, karena ini sama saja dengan menghalangi tugas jurnalis untuk memperoleh informasi melanggar UU No 40 tahun 1999. Insya Allah dalam waktu dekat kami akan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Kejati Sulsel. 

Kami atas Nama Persatuan Jurnalis Indonesia (DPD PJI) tidak bisa menerima perlakuan seperti ini terhadap wartawan, oleh karena itu kami menuntut agar Kepala Kejari Sidrap dicopot dari jabatannya," tegas Akbar Polo, Jumat (16/8/2024).

Sebelumnya diberitakan, diduga ada yang janggal di Kejaksaan Negeri (Kejari) Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel), hingga wartawan dilarang membawa handphone (HP) saat ingin bertemu atau mewawancarai salah satu petugas di sana.

Pada Rabu, 14 Agustus 2024, dua wartawan media online, Heri dan Darwis, yang berencana mewawancarai Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Kejari Sidrap, Muslimin Lagalung, tidak diperbolehkan membawa HP mereka.

"Hari itu, kami ingin mewawancarai Kasi Pidsus Kejari Sidrap karena sudah berkali-kali dihubungi via WhatsApp namun tidak ada respons. Jadi, kami memutuskan untuk mendatangi kantornya langsung, tetapi petugas yang berjaga di pintu masuk gedung Kejari mengatakan bahwa Kasi Pidsus tidak bisa ditemui," ujar Heri, yang diamini oleh Darwis, Jumat, 16 Agustus 2024.

"Kami diminta menunggu karena hanya Kasi Intel yang bersedia ditemui, namun harus menunggu hingga beliau masuk pukul 10.00. Jadi, kami terpaksa menunggu. Saat itu, jam menunjukkan pukul 09.00 WITA," lanjut Heri.

"Pukul 10.18, saya kembali bertanya kepada petugas yang berjaga di pintu masuk, saya bilang ini sudah lewat jam 10. Kenapa Kasi Intel belum masuk? Barulah pada pukul 10.48 kami dipersilakan masuk ke ruangan Kasi Intel, dan ternyata beliau sudah ada di dalam," jelasnya.

"Anehnya, kami tidak diizinkan membawa HP saat bertemu dengan Kasi Intel. Katanya, itulah prosedur di Kejari Sidrap. Kami hanya diberikan kertas HPS dan pulpen, dan wawancara hanya boleh dicatat di kertas, tanpa menggunakan HP," imbuh Heri.

"Karena sulitnya bertemu pejabat di Kejari Sidrap, saya meminta nomor telepon atau kontak yang bisa dihubungi untuk konfirmasi jika ada pemberitaan yang membutuhkan klarifikasi. Namun, Kasi Intel Muslimin Lagalung bersikeras tidak ingin memberikan kontak tersebut. Terkait hal ini, kami (Heri dan Darwis) berharap agar Kejari Sidrap dievaluasi. Ini menghambat tugas jurnalis dalam mendapatkan informasi," pungkasnya.

Menanggapi kejadian tersebut, sejumlah aktivis di Sulsel menuding Kejari Sidrap sebagai instansi yang ketinggalan zaman. 

Salah satunya adalah Sekjen Lidik Pro, Darwis. Menurut dia, di era digital seperti sekarang, pulpen dan kertas sudah tidak lagi relevan untuk mencatat hasil wawancara.

"Norak sekali, move on dong. Ini sudah era digital, bukan zamannya 'Siti Nurbaya'. Kalian (pejabat di Kejari Sidrap) adalah pejabat negara yang ditugaskan untuk melayani publik, maka sudah seharusnya kalian memberikan informasi hasil kerja kepada publik melalui media," kritik Darwis.

"Apa yang kalian sembunyikan di dalam (Kejari Sidrap) sampai-sampai wartawan dilarang membawa HP masuk? Jangan-jangan ada sesuatu di dalam sehingga harus disembunyikan dan tidak boleh difoto," sindir dia menandaskan.

(Red/*) 

Kamis, 07 Desember 2023

Kolaborasi Sukses: Mayor Arm Arie Widarto Pimpin Kegiatan Pembersihan di Sidrap


Sidrap, Sigapnews.com,- Pasar Sentral Pangkajene, Kelurahan Pangkajene, Kecamatan Maritengngae, Kabupaten Sidrap menjadi saksi pelaksanaan Karya Bakti secara serentak yang dipimpin langsung oleh Kasdim 1420/Sidrap, Mayor Arm Arie Widarto, Kamis, 7 Desember 2023. 

Kegiatan ini diinisiasi sebagai langkah preventif mengantisipasi bencana alam banjir dan potensi wabah penyakit yang mungkin muncul akibat nyamuk.

Adapun sasaran dari kegiatan pembersihan ini, yakni fokus pada pembersihan yang diarahkan di sekitaran Pasar Sentral Pangkajene, berupa saluran air (Selokan, red) .

Kasdim 1420/Sidrap, Mayor Arm Arie Widarto, menyampaikan tujuan dari Karya Bakti ini, bukan hanya untuk kebersihan, tetapi juga sebagai bentuk kewaspadaan kami terhadap potensi banjir dan wabah penyakit yang seringkali terjadi saat musim hujan.

Pembersihan sekitar Pasar Sentral Pangkajene dan saluran air diharapkan dapat mengurangi risiko banjir dan mencegah berkembangnya penyakit yang dapat ditularkan melalui nyamuk. Kolaborasi dengan berbagai unsur, termasuk TNI, Polri, Pemda, dan masyarakat, menjadi kunci keberhasilan dalam mengatasi potensi bencana.

Kegiatan ini melibatkan 130 personel TNI, 40 personel Polri, 40 personel dari Pemda/Forkopincam, 15 personel dari Dinkes, 20 personel dari Satpol PP dan Damkar, serta 39 personel dari BUMN seperti BRI, Mandiri, Hasamitra, dan Bulog. Tak ketinggalan, partisipasi aktif dari 100 anggota masyarakat juga menjadi aspek penting dalam menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan.

Kasdim 1420/Sidrap menegaskan pentingnya sinergi antara instansi terkait dan partisipasi aktif masyarakat. "Kita bersama-sama menjaga lingkungan agar tetap bersih dan aman. Kegiatan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab kita semua," tegas Mayor Arm Arie Widarto.

Diharapkan, melalui kolaborasi ini, Kabupaten Sidrap dapat terhindar dari potensi bencana dan terus menciptakan lingkungan yang sehat dan aman untuk seluruh masyarakatnya.(*)

Jumat, 22 Januari 2021

Art Community Galang Bantuan Untuk Korban Gempa




Sidrap, Sigapnews.com, - Kalau bukan kita, siapa lagi yang bisa membantu saudara-saudara kita yang lagi terkena musibah gempa bumi di Sulbar.

Kalimat itulah yang menjadi penyemangat kalangan pemuda dari Kelurahan Arateng Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap membuka donasi pengumpulan bantuan untuk para korban gempa di Majene, Tapalang dan Mamuju.

Para pemuda-pemudi yang tergabung dalam organisasi Art Community itu, bersatu dan kompak membantu menggalang bantuan yang sebanyak-banyaknya untuk selanjutnya diserahkan kepada yang berhak

Ketua Art Community, Muhlis mengatakan, bantuan yang terkumpul rencananya akan diantar langsung ke Sulbar pada Minggu 24 Januari 2021.

"Rencananya hari minggu teman-teman membawa bantuannya," kata Muhlis kepada Katasulsel.com, Jumat, 22 Januari 2021.

Muhlis mengatakan, pihaknya telah memetakan lokasi pendistribusian bantuan di sejumlah titik di lokasi pengungsian.

Hal itu dilakukan agar bantuan yang diberikan benar-benar tepat sasaran, "Kita sudah petakan kemana bantuan itu nantinya di distribusikan. Itu penting berdasarkan pengalaman saat melakukan aksi kemanusiaan di Masamba beberapa waktu lalu," ujarnya

Pada kesempatan lain, pembina ART Community, Edy Basri mengapresiasi kegiatan penggalangan bantuan yang dilakukan oleh anak-anak muda Arateng Sidrap tersebut.

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Art Community merupakan panggilan jiwa yang harus didukung secara bersama dalam rangka turut meringankan beban para warga terdampak bencana.

"Saya kira itu bagus dan perlu kita dukung bersama. Apalagi itu untuk kebaikan dalam membantu saudara-saudara kita yang masih butuh disana," ujar Edy yang juga wartawan utama di Sidrap itu.(yas)

 

 

 

Jumat, 24 Juli 2020

Kementan Sosialisasi Budidaya Porang dan Bantuan KUR Pertanian di Kab. Sidrap



Sidrap (Sulsel), Sigapnews.com, -Porang atau dikenal juga dengan nama iles-iles adalah tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus muelleri.

Manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain juga unturata-ratambuatan lem dan "jelly" yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang.

Umbi porang banyak mengandung glucomannan berbentuk tepung. Glucomannan merupakan serat alami yang larut dalam air biasa digunakan sebagai aditif makanan sebagai emulsifier dan pengental, bahkan dapat digunakan sebagai bahan pembuatan lem ramah lingkungan dan pembuatan komponen pesawat terbang, demikian dilansir laman resmi Kementerian Pertanian.

Porang adalah tanaman yang toleran dengan naungan hingga 60%. Porang dapat tumbuh pada jenis tanah apa saja di ketinggian 0 sampai 700 mdpl. Bahkan, sifat tanaman tersebut dapat memungkinkan dibudidayakan di lahan hutan di bawah naungan tegakan tanaman lain. Untuk bibitnya biasa digunakan dari potongan umbi batang maupun umbinya yang telah memiliki titik tumbuh atau umbi katak (bubil) yang ditanam secara langsung.

Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor. Catatan Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.

Umbi porang saat ini masih banyak yang berasal dari hutan dan belum banyak dibudidayakan. Ada beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini, seperti di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros.

Kementerian Pertanian melakukan panen perdana Porang Di Kab. Sidrap yang dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel H. Syaharuddin Alrif, S. IP, MM; Staf Ahli Kementan RI, Ir. Luthfi Halide, MP; Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Sarwo Edhy, SP, MM; Direktur Pembiayaan Pertanian, Ir. Indah Megahwati, MP; Direktur Akabi, Ir.Amiruddin Pohan M.Si; Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI PUSAT, Bambang Setyatmojo; Group Head Asuransi Pertanian, Mikro Dan Program Pemerintah, Mochamad Fauzi Ridwan; Sekretaris Koperasi HKTI Annisa Lifta, S.T; serta beberapa Anggota DPRD Kab. Pinrang, Enrekang, Soppeng, dan Sidrap.

Kegiatan ini diawali dengan peninjauan lahan porang seluas 27 ha dan panen perdana Porang dengan berat umbi rata-rata 3kg/pohon. Kegiatan ini bertempat di lahan perkebunan porang Desa Talumae Kab. Sidrap. Dalam arahannya, Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulsel, H. Syaharuddin Alrif, S. IP, MM Mengajak para petani untuk mengubah pola pikir dalam bertani sehingga mampu mengubah kesejahteraan para petani khususnya di sidrap dengan mengajak para petani untuk melakukan budidaya tanaman porang, dimana saat ini tanaman porang menjadi umbi yang memiliki nilai jual/nilai ekspor yang sangat tinggi.

"Saya mengajak petani untuk melakukan budidaya tanaman porang, dan apabila para petani mengalami masalah terkait modal maka petani dapat memanfaatkan fasilitas KUR sebagai bantuan modal senilai 50 jt rupiah dalam bentuk pupuk, bibit dan lainnya," jelas H. Syahar. Jumat (24/7/2020).


Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian, Dr. Sarwo Edhy, SP, MM menyampaikan bahwa pemerinta khususnya Kementerian Pertanian akan mengawal kelanjutan budidaya porang dan memanfaatkan alsintan yang telah dihibahkan ke petani untuk digunakan dalam budidaya porang sebab meningkatnya permintaan ekspor porang ke Negara China dan Jepang dengan jumlah ratusan ton/minggu. Sarwo Edi juga mengharapkan para petani mampu merubah cara bertani dari pola tradisional ke modern. Selain itu dijelaskan juga terkait program asuransi sebagai backup ketika petani mengalami gagal panen khususnya pada tanaman padi dengan membayar premi 36.000 per hektar per musim tanam dan juga asuransi ternak dengan membayar premi 40.000 per ekor per tahun jika ternak mati/hilang maka pemerintah melalui asuransi jasindo akan mengganti senilai 10jt

Staf Ahli Kementan RI, Ir. Luthfi Halide, MP, menyampaikan salah satu keunggulan tanaman porang sampai saat ini belum terdapat hama utama dan juga mengharapkan bank BNI sebagai mitra KUR Pertanian untuk mengawal para petani yang memiliki masalah terhadap kebutuhan modal usaha budidaya porang. Beliau juga mengharapkan BBPP Batangkaluku sebagai UPT Pelatihan nantinya membuat pelatihan terkait budidaya porang.

Kepala BPPSDMP Kementan Prof. Dr. Dedi Nursyamsi senantiasa mengingatkan kepada seluruh UPT BPPSDMP Kementan agar membuat program yang dibutuhkan oleh masyarakat.

"Saat ini semua UPT harus all out dalam membangun pertanian. Semua harus melakukan total foot ball dalam bekerja. Lakukan identifikasi, apa yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengembangan bidang pertanian, kemudian fasilitasi mereka sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh UPT," ujar Dedi saat memberikan arahan tentang penguatan BPP sebagai Kostratani via zoom meeting (24/07/2020).

Apa yang disampaikan oleh Kepala BPPSDMP sejalan dengan permintaan Staf Ahli Mentan agar BBPP Batangkaluku sebagai UPT Pelatihan nantinya membuat pelatihan terkait budidaya porang. Hal ini tentu menjadi sebuah tantang sekaligus peluang bagi BBPP Batangkaluku untuk berkiprah lebih luas di masyarakat dalam membangun pertanian sesuatu dengan kebutuhan masyarakat.

Penulis : Jamaluddin Al Afgani

Kamis, 21 Mei 2020

Penyuluh Pantau Budidaya Padi Sistem Tabela Pada Gapoktan Desa Abbkongan



Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Kebutuhan beras di masa Pandemi corona virus disease (COVID-19) dan Masa Ramadan terus meningkat, Berdasarkan hal tersebut pemerintah berupaya untuk meningkatkan produksi dengan berbagai teknologi budidaya padi yang sudah dikembangkan di Indonesia, Salah satunya teknologi budidaya padi tanam benih langsung (Tabela) yang merupakan teknologi budidaya padi yang spesifik lokasi berbasis kearifan lokal.

Terkait kegiatan tersebut, semangat para petani dan penyuluh di Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan,  tidak surut  untuk turun kesawah  demi menjaga keberlangsungan kegiatan pertanian, mulai dari persiapan lahan, penanaman, pemeliharaan, panen, hingga pengolahan untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah pendemik covid 19. Kamis (21/5/2020).

Sesui instruksi dari Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo diberbegai kesempatan meminta kepada seluruh penyuluh pertanian dan petani di Indonesia agar segera melakukan gerakan percepatan tanam Padi Serentak.
"Kepada seluruh Insan Pertanian harus tetap produktif  dan terus bergerak ditengah pendemi Covid-19, sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun," kata Syahrul Yasin Limpo.

Terkait dengan instruksi  Menteri Pertanian, Kepala BPSDMP Prof Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama menentukan hidup matinya suatu bangsa, dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat  panen, ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19 dan meminta kepada para penyuluh pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

Pernyataan  tersebut langsung ditindaklanjuti oleh Penyuluh Pertanian Minarsih Amir untuk memantau langsung Sistem Tanam Benih Langsung (Tabela)  di Kecamatan Kulo  Kabupaten Sidrap, di Desa Abbokongan yang melakukan sistem tanam benih langsung  padi varietas Mekongga, Ciherang, dan Inpari 32  dengan luas tanam 123 Ha.

“Sekarang ini  petani dan Penyuluh sebagai garda terdepan dalam menjaga ketersedian kebutuhan pangan walau di tengah pendemi Covid-19, kami tetap turun ke sawah  mendampingi petani untuk melakukan percepatan tanam dengan tetap mengikuti protokol pencegahan covid-19, jaga jarak aman, memakai masker dan selalu menjaga kesehatan,"  Pungkas Minarsih Amir. (BBPP-BK).

Penulis   : Erma
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber  : Minarsih Amir (Penyuluh Pertanian Kab.Sidrap)

Jumat, 15 Mei 2020

Cegah Lahan Nganggur, Usai Panen, Poktan Sipurennue Sidrap Lakukan Percepatan Tanam



Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Dalam mendukung ketahanan pangan di tengah masih merebaknya wabah covid 19, Kementerian Pertanian mengambil langkah kebijakan untuk mendorong petani dan penyuluh melakukan percepatan tanam. Ini  penting dilakukan demi memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. 

Program Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) gencar untuk menyediakan stok kebutuhan pangan bagi 267 juta jiwa masyarakat Indonesia, memberdayakan penyuluh dan petani melakukan percepatan tanam di wilayah program Kostratani.             
    
Untuk itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyampaikan kepada seluruh insan pertanian untuk tetap bekerja memenuhi kebutuhan pangan terutama beras yang menjadi makanan pokok bagi masyarakat kita. 

“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan,” tegas Mentan. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga selalu menyampaikan peran Kostratani dalam memenuhi ketersediaan pangan dan meminta kepada penyuluh pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Kostratani ini ibarat menu lengkap, dari hulu hingga hilir pertanian akan menjadi maju, mandiri dan modern. Apalagi disaat ini corona atau Covid-19 yang sedang menyerang, peran Kostratani ini menjadi meningkat dalam menyediakan stok pangan,” tegas Dedi.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan,” jelas Dedi.


Menindaklanjuti arahan dari Mentan dan Kepala BPPSDMP, sebagai insan pertanian yang tetap aktif dilapangan, penyuluh pertanian Yanto Arbanu,SP dari BPP Tellu Limpoe yang merupakan BPP Kostratani mendorong  petani binaannya untuk melakukan percepatan tanam. 

Percepatan tanam dilakukan oleh Poktan Sipurennue Desa Polewali Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan.

Kegiatan pengolahan lahan  dilakukan tanggal 06 Mei 2020 lalu dengan luas lahan 75 Ha. 

Kegiatan ini dilakukan langsung oleh Ketua Poktan H.Ahdin dan didampingi oleh  penyuluh pertanian Yanto Arbanu. 

Rencana tanam komoditas padi akan dilakukan tanggal 20 Mei 2020 mendatang dengan sistem Tabela dan varietas Inpari 32, ungkapnya, Jumat (15/5/2020).

“Sesuai dengan arahan Mentan, kami sebagai penyuluh mendorong petani untuk melakukan percepatan tanam. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan pangan ditengah pandemi covid 19. Kami berharap dengan percepatan tanam, dapat memenuhi kebutuhan pangan bukan hanya untuk Kabupaten Sidrap tetapi juga untuk kebutuhan Nasional”, ujar Yanto. 

“BPP Tellu Limpoe sebagai BPP Kostratani wajib memberikan contoh bagi BPP yang lainnya untuk bisa termotivasi tetap semangat melakukan pendampingan kepada petani terhadap kegiatan tanam dan panen,"ujar Yanto. (BBPP-BK).

Penulis/Editor: Rezky Yulianti 
Sumber : Yanto Arbanu (Penyuluh Pertanian) / Fitriani

Selasa, 12 Mei 2020

Setelah Panen Kelompok Amessangeng Kec. Maritengngae Segera Lakukan Tanam Padi


Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Prediksi terkait akan timbulnya ancaman kekeringan di tengah wabah Covid-19 membuat petani semakin bersemangat memanfaatkan ketersediaan air dengan mempercepat pengolahan lahan untuk ditanami. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh Hasanuddin, anggota Kelompok Amessangeng 1, yang beralamat di Desa Tanete, Kecamatan Maritengngae, Kab. Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan.

Hasanuddin melakukan pengolahan lahan seluas 0.25 ha dari potensi luas lahan anggota kelompok 45 ha. Pengolahan lahan didampingi oleh penyuluh pertanian Harnalitha Hading, SP, Selasa (12/5/2020)

Apa yang dilakukan oleh penyuluh dan petani di Kabupaten Sidrap sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo yang akrab disapa SYL. Menurut SYL, dalam kondisi apapun, termasuk saat Wabah Covid-19, petani dan penyuluh harus terus bergerak untuk mendukung ketersediaan pangan bagi 267 juta rakyat Indonesia.

“Kita takut corona, tetapi don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah dengan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama sebulan,” tegas SYL.

Hal senada juga diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan. Penyuluh harus memastikan petani tetap menanam, seandainya besok kiamat, maka hari ini harus tetap menanam,” jelas Dedi.

Motivasi ini disampaikan oleh Kepala BPPSDMP untuk memastikan bahwa pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun demi mengamankan kebutuhan pangan masyarakat Indonesia.

Menurut Harnalitha, ketersediaan air perlu disikapi dengan bersegera melakukan pengolahan lahan. Hal ini karena kondisi cuaca yang sulit diprediksi, khususnya musim hujan.

"Kami terus berusaha memberikan motivasi ke petani agar semangat dalam melakukan pengolahan lahan, apalagi ada potensi kekeringan yang sudah diprediksi oleh BMKG, maka kami sebagai penyuluh harus melakukan langkah-langkah antisipasi agar pangan bisa tetap tersedia dengan aman di tingkat petani, salah satunya dengan mempercepat pertanaman," tutur Harnalitha.

Menurut Hasanuddin, sebagai petani, mereka sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah memfasilitasi pupuk dan benih bersubsidi.

"Secara jujur, kami sebagai petani pasti melakukan penanaman jika semua sarana yang dibutuhkan tersedia, seperti mesin hand traktor, air, benih dan pupuk. Khusus mesin hand traktor, kami bisa sewa pada pemilik, tapi kalau air yang tidak tersedia, ini pasti menyulitkan kami. Makanya karena air masih tersedia dengan baik, kami segerakan pengolahan lahan," ungkapnya.

Penulis : Jamaluddin Al Afgani.

Sabtu, 02 Mei 2020

Jelang Lebaran Ditengah Covid 19, Petani Kab. Sidrap Terus Tingkatkan Produktivitas Pangan



Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Memasuki Ramadhan menjelang lebaran Hari Raya Idul Fitri produksi pangan di Kabupaten Sidrap terus ditingkatkan walaupun di tengah wabah virus corona (COVID-19). Petani di sejumlah wilayah ini tengah melakukan panen padi seperti di Kecamatan Baranti, Desa Duampanua tetap bersemangat melakukan tanam dan panen padi. 


Hasil pemantauan petugas lapangan pada hari Minggu 3 Mei 2020 petani di Duampanua ini mulai memanen padi varietas Inpari 32 dengan provitas  7,02 ton/hektar pada luas  0,40 hektare dari potensi 27, 22 hektare yang siap panen, begitu juga di desa dan kecamatan lain di kabupaten ini sudah mulai panen. 


Poktan Remaja Desa Duampanua yang masih merupakan lokasi binaan BPP Baranti, Kecamatan Baranti ini terus didampingi penyuluh pertanian untuk memberikan motivasi dan mengingatkan para petani untuk tetap mematuhi Protokol kesehatan selama beraktivitas diluar rumah. 

"Dilain tempat para pejuang kesehatan  sedang berjuang untuk mengatasi wabah virus korona, disini para petani di sidrap juga berjuang demi menjaga ketahanan pangan kita semua," Ungkap Kasmiati Ali Penyuluh THL-TB BPP Baranti. Ahad (3/5/).


Sementara M. Nahri  Ketua Poktan Remaja mengatakan panen kali ini bersamaan memasuki bulan puasa tahun ini dan begitupula dengan wabah virus corona yang sangat menghawatirkan, namun panen tetap panen, tidak boleh ditunda, tak bisa hanya di rumah saja, itu kami lakukan demi kebutuhan sehari-hari dan untuk ketersediaan pangan khusus di kab. Sidrap dimasa corona ini.


Hal itu ini juga ditegaskan Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo beberapa waktu lalu bahwa sektor ekonomi lain boleh ditunda atau distop, sementara sektor pertanian harus tetap berjalan, kegiatan usaha tani harus tetap jalan karena manusia tiap hari membutuhkan pangan.

Senada dengan Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi "Ketika hampir semua orang dianjurkan diam di rumah maka penyuluh dan petani serta tenaga medis tetap harus keluar rumah untuk bekerja sesuai tugas masing-masing. Mereka adalah pejuang kehidupan untuk menyelamatkan negeri ini dari pandemi Covid-19". BBPP-BK.

Penulis : Fitriani
Editor    : Al-Az
Sumber Data : Kasmiati Ali Penyuluh Pertanian Kab. Sidrap

Jumat, 01 Mei 2020

Penyuluh Pertanian Kab. Sidrap Tak Surutkan Semangat Terus Dampingi Petani



Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Petani dan penyuluh adalah pahlawan garda terdepan di sektor pertanian yang menjadi harapan, tulang punggung dalam upaya Pemerintah menanggulangi Covid-19, hal itu disampaikan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)  beberapa waktu lalu. 

Peyediaan pangan bagi seluruh masyarakat Indonesia yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19 merupakan salah satu  tugas dan tanggung jawab Kementerian Pertanian. 

"Dalam situasi saat ini, Kementan dan semua pelaku pembangunan pertanian termotivasi bekerja maksimal mendampingi petani," tukas Syahrul, 

Hal serupa disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi bahwa masyarakat Indonesia semua butuh pangan.

“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat," Pungkasnya. 


Di tengah kondisi pendemi Covid-19, penyuluh dan petani sebagai garda terdepan pertanian diminta selalu siap untuk tetap berproduksi dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Fakta dilapangan, petani dan penyuluh masih aktif bergerak turun lahan seperti biasanya, utamanya disaat memasuki waktu tanam dan panen raya. 


Sama halnya yang dilakukan oleh Kelompok Tani Jembatan, Desa Kulo, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Penyuluh aktif mendampingi serta menyemangati petani untuk tetap semangat bekerja melakukan panen demi menjaga ketersediaan pangan untuk masyarakat. 

Jurahman, Penyuluh Pertanian Desa Kulo saat ditemui dilapangan mengatakan saat ini sedang dilakukan panen padi Varietas 42,  dengan lokasi sementara panen seluas  32 are,  jumlah hasil 18 karung, Rata rata 120 kg / karung dan selanjutnya berpindah ke lokasi selanjutnya dengan kisaran capaian 6.7 ton /Hektar, Sabtu (2/5/2020).


Beliau juga senantiasa mengingatkan kepada para petani untuk tetap waspada dengan adanya Pandemi Covid 19 ini, agar selalu menjaga kesehatan, mengkonsumsi vitamin, mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga kebersihan diri. 

Irwanto Petani Desa Kulo, mengatakan Meski hasilnya tidak sebanyak biasanya, namun kami bersyukur saat ini bisa melakukan panen disaat-saat wabah corona ini, sebenarnya ada juga kekhawatiran cuman  ini lah pekerjaan kita yang hasilkan bukan hanya untuk kami disini tapi untuk masyakarat luas. 

"Semoga wabah corona ini cepat berlalu sehingga kita tidak khawatir lagi, dan semoga kedepannya hasil panen juga lebih meningkat, " Harapnya. BBPP-BK.

Diduga Korban Penculikan Seorang Bocah 5 Tahun Ditemukan Tanpa Kepala


Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Kasus penculikan bocah 5 tahun yang ditemukan sudah menjadi jasad tanpa kepala dan mengambang disaluran irigasi di Kelurahan Lakessi, Kecamatan Maritenggae, Sidrap, terungkap.

Pelakunya tak lain adalah ibu tiri korban bernama Ani binti Lasinring (50) warga Uluale, Kecamatan Watang Pulu, Kabupaten Sidrap.

Hal itu disampaikan Kapolres Sidrap AKBP Leonardo Panji Wahyudi melalui Kasat Reskrim Polres Sidrap, AKP Benny Pornika, Jumat, 1 Mei 2020.

Terduga pelaku ditangkap saat berpura-pura datang untuk membesuk korban di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nene Mallomo Sidrap.

Pelaku diamankan oleh tim gabungan Polres Sidrap dan Pinrang.

"Pelaku kita amankan tadi malam pada pukul 21.00 wita di RSUD Nemal saat datang melihat korban Muh Haikal," kata AKP Benny Pornika.

Dari haril introgasi pelaku mengakui perbuatannya telah melakukan penculikan disertai pembunuhan bocah 5 tahun yang tak lain adalah anak tirinya sendiri.

Adapun barang yang dicuri berupa satu buah handpone, SIM dan STNK mobil Suzuki Futura dihilangkan dengan cara membakarnya.

Kini pelaku dibawa ke Mapolres Sidrap guna penyelidikan lebih lanjut. (H.Ady).

Yanto Penyuluh Pertanian Sidrap, Semangat Turun Ke Lapangan Dampingi Kegiatan Petani



Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Di tengah wabah Covid-19 banyak pekerja harus work from home untuk memutus mata rantai penularan virus, namun hal ini tidak berlaku bagi petani dan penyuluh pertanian. Mereka tetap bekerja di garda terdepan untuk menyediakan pangan bagi rakyat Indonesia. 

Sama halnya yang terjadi di Desa Polewali Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap , meskipun bulan ramadhan, Kelompok tani   Mappada Upe binaan Bapak Yanto Arbanu selaku PPL Kostratani Tellulimpoe dengan penuh semangat mengolah lahan sawah  dihamparan seluas 65,00 Ha. 

Peran kostratan Ditengah wabah Covid-19 merupakan ujung tombak dalam rangka mengawal ketersediaan pangan seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Pertanian Indonesia Syahrul Yasin Limpo bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia yang tidak boleh tertunda apalagi berhenti. Begitupula kegiatan olah tanah, olah tanam, hingga panen oleh petani didampingi penyuluh harus tetap berlangsung  meskipun ditengah pendemi ini. 

Sejalan dengan itu Kepala Badan Pengembangan SDM Pertanian Prof Dedi Nursyamsi , juga menegaskan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan hidup matinya suatu bangsa dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen ini membuktikan pertanian tidak berhenti ditengah wabah covid 19 dan meminta kepada para penyuluh pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani. 


Menurut penyuluh Lapangan Bapak Yanto , kami bersama tim selalu turun ke lapangan mendampingi kegiatan petani, apalagi saat ini sedang dilaksanakan pengolahan lahan oleh Kelompok Tani Mappada Upe , kami perlu mendampingi dan mengarahkan agar tanaman padi tumbuh dengan baik dan Memperoleh hasil yang memuaskan. Kamis (30/4/2020).

Menurut  Ketua Poktan Mappada upe, Muh. Adam  mengatakan keberadaan Penyuluh di lapangan sangat membantu, karena  selalu dibimbing dan diarahkan dalam budidaya padi khususnya pengolahan lahan , selain itu penyuluh pertanian selalu mengarahkan para petani untuk tetap waspada terhadap penyebaran Covid 19 dengan menghindari kerumunan, memakai masker , menjaga jarak  serta sesering mungkin mencuci tangan. 

Penulis : Erma Dewi 
Editor    : Al Az
Sumber  data : Yanto Arbanu / Penyuluh Pertanian BPP Tellulimpoe

Jumat, 24 April 2020

Jaga Stok Beras Tetap Ada, Kelompok Tani Kab. Sidrap Lakukan Panen Padi


Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Pandemi covid-19 tidak menghalangi aktivitas pertanian di Kabupaten ini, ini Terbukti  pada minggu ketiga April ini petani semangat dan giat melakukan panen padi. 
Kostratani sebagai program strategis pertanian turut berperan tinggi dalam penyediaan stok pangan di tengah pandemi Covid-19.

Dengan Kostratani pertanian lebih maju mandiri bahkan dengan pengolahan yang lebih modern. Tetap produltif ditengah pandemi covid-19, Sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia, Hal ini ditegaskan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) beberpa waktu lalu.

Senada dengan Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian  (BPPSDMP), Kostratani ini ibarat menu lengkap , dari hulu hingga hilir pertanian akan menjadi maju, mandiri dan modern.

"Apalagi di saat wabah corona atau Covid-19 yang sedang menyerang, Peran Kostratani ini menjadi meningkat dalam menyadiakan stok pangan dan ini membuktikan pertanian tidak berhenti," Jelasnya.

Petani bersama Penyuluh Pertanian Bapak Riswan Cewang dari BPP/Kostratani Tellu Limpoe membuktikan kerja nyatanya dalam mendampingi panen padi varietas Inpari 32 di luas lahan 30,85 Ha dengan produktivitas 7,2 Ton/Ha yang dilakukan Kelompok Tani Rijang Panua, desa Pajalele Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap.

Riswan Cewang juga menjelaskan bahwa penyuluh bertugas menjaga proses panen tetap berlangsung aman. Selain itu mereka memberikan bimbingan kepada petani tentang tata cara panen saat situasi  darurat ini, sesuai dengan protokol pengamanan covid-19, Jumat (25/4/2020)

Tetap  menggunakan masker/penutup wajah, menjaga jarak aman (physical distancing), saat melakukan aktifitas panen dan senantiasa mencuci tangan dengan sabun setiap selesai melaksanakan aktifitas. Ditengah mewabahnya pandemi covid-19 tidak menghalangi kami untuk tetap produktif. ungkap Riswan Cewang.

Penulis : Heppy
Editor    : AL AzIz
Sumber Data : Riswan Cewang Penyuluh Pertanian BPP Tellu Limpoe

Kamis, 23 April 2020

Penyuluh dan Petani Seirama Support Kostratani



Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Di tengah wabah Covid-19 banyak pekerja harus work from home untuk memutus mata rantai penularan virus, namun hal ini tidak berlaku bagi petani dan penyuluh pertanian. Mereka tetap bekerja di garda terdepan untuk menyediakan pangan bagi rakyat Indonesia.

Komando Strategis Pembangunan Pertanian ( Kostratani) yang kegiatannya berpusat di kecamatan saat ini gencar dalam penyediaan stok pangan di tengah wabah covid  untuk menopang stok beras, seperti panen padi  yang dilakukan kelompok tani ( Poktan) Sipurennue, Desa Polewali Kecamatan Tellu Lempoe Kabupaten Sidrap.


Menteri Pertanian , Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengungkapkan bahwa sektor pertanian untuk terus memproduksi demi menjaga ketersediaan pangan dalam negeri untuk 267 juta penduduk Indonesia, ditambahkan juga bahwa kehadiran kostra tani membuat pertanian jauh lebih mandiri dengan pengolahan jauh lebih modern.

Hal senada juga disampaikan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian , Dedi Nursyamsi juga menegaskan bahwa “Peran Kostra tani sangat penting untuk lebih meningkatkan produksi pertanian dan ekspor dengan basis IT. 


Kostra Tani ini, ibarat menu lengkap , dari hulu hingga hilir pertanian akan menjadi maju, mandiri dan modern. Apalagi di saat wabah corona atau Covid-19 yang sedang menyerang, Peran Kostra Tani ini menjadi meningkat dalam menyadiakan stok pangan dan Ini membuktikan pertanian tidak berhenti.

Kostra Tani Juga mengawal panen ditengah  mewabahnya Virus Covid -19 , Para penyuluh Kostra Tani tetap menjadi pelopor pemerintah dalam pendampingan petani, dimana penyuluh pertanian tetap melakukan pembinaan, pendampingan dan pengawalan aktivitas pertanian  di lapangan meskipun adanya pembatasan kunjungan di wilayah binaan.


Hal tersebut dibuktikan dari Semangat Petani bersama Penyuluh Pertanian  Bapak Yanto Arbanu  dari BPP Kostratani Tellu Limpoe dalam mendampingi panen padi varietas inpari 32 di luas lahan 75 Ha dengan produktivitas 7 Ton/ Ha yang dilakukan kelompok Tani Sipurennue , Desa Polewali Kecamatan Tellu Limpoe Kabupaten Sidrap. 

“Ditengah maraknya pendemi covid 19, para penyuluh pertanian harus terus melakukan pendampingan ke petani dalam pengelolaan usaha taninya, agar ketersedian pangan nasional khususnya padi,, dapat selalu tersedia setiap saat, dalam pendampingan ini tetap memperhatikan SOP penanganan Covid 19, agar penyuluh dan petani tetap sehat dan terhindar dari Covid 19 ,, Ungkap Yanto Arbanu.

Penulis : Erma Dewi 
Sumber  data : Yanto Arbanu / Penyuluh Pertanian BPP Tellulimpoe.

Minggu, 19 April 2020

Kementan Jamin Stok Pangan Aman, Penyuluh dan Petani di Sidrap Semagat Panen Padi Ditengah Covid 19


Sigapnews.com, Sidrap - Kementerian Pertanian mendapat tugas dan tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pangan 267 juta penduduk indonesia.

Oleh karenanya, peran penyuluh dalam mendampingi petani di lapangan harus terus digalakkan untuk memastikan pertanian terus berjalan.

Ketersediaan stok pangan akan mewujudkan ketahanan pangan, sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat memiliki akses terhadap pangan sekalipun mereka berada di rumah akibat wabah Covid-19 yang mengharuskan mereka menjaga jarak (social distancing).

Menteri Petanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah Pandemi Covid 19 ini, petani dan penyuluh harus tetap melakukan pekerjaan sehari-harinya dalam menyediakan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.

“Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, pejabat daerah beserta jajarannya secara langsung harus memastikan ketersediaan pangan di daerahnya masing-masing.

Hal ini dilakukan untuk memastikan ketersediaan pangan nasional aman dan terkendali dengan baik” tegas SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi menyampaikan kepada seluruh pelaku pertanian agar roda pembangunan senantiasa tetap bergerak untuk dapat mempertahankan ketersediaan pangan di Negara tercinta ini.

“Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.

Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, Ini membuktikan pertanian tidak berhenti.

Para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen dan pemprosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan” tegas Dedi.

Semangat inilah yang ditunjukkan olen salah satu penyuluh pertanian Wahidah, SP, M.Si yang tetap mendampingi pelaksanaan panen yang dilakukan oleh kelompok tani Mamminasae II di Desa Lise, Kecamatan Panca lautan, Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan sekalipun di tengah wabah pandemi Covid-19.

Menurut Wahidah, salah satu anggota Poktan Mamminasae II melakukan panen padi menggunakan combine harvester di lahan seluas 0,74 ha, Varietas padi Inpari 32 dengan provitas 6,5 Ton/ha.

“Penggunaan combine harvester dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya serta mengurangi potensi kehilangan hasil padi.

Penggunaan alat dan mesin pertanian (combine harvester) saat panen juga untuk memperkecil kemungkinan penyebaran virus covid-19 dikarenakan interaksi orang di lahan dapat dibatasi," jelas Wahidah, Minggu (19/4/2020).

Hal ini sesuai dengan anjuran dari Menteri Pertanian agar petani menggunakan alsintan untuk meminimalkan interaksi petani dengan banyak orang ketika bekerja di lahan di tengah mewabahnya pandemi Covid-19. (AZR/JML) BBPP-BK.

Amankan Pangan, Penyuluh Kostratani Dorong Poktan olah Lahan Ditengah Pandemi Covid 19


Sigapnews.com, Sidrap (Sulsel) - Menteri Petanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) Menegaskan Kepada seluruh insan pertanian bahwa di tengah Pandemi Covid 19 ini, petani dan penyuluh harus tetap melakukan pekerjaan sehari-harinya dalam menyediakan kebutuhan pangan sehingga tidak terjadi krisis pangan.

“Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, pejabat daerah beserta jajarannya secara langsung harus memastikan ketersediaan pangan di daerahnya masing-masing. Hal ini dilakukan utuk memastikan ketersediaan pangan nasional aman dan terkendali dengan baik” tegas SYL.

Menindak lanjuti arahan Mentan, Bapak  Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian Prof. Dr. Dedi Nursyamsi.M.Agr  menyatakan bahwa Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. "Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat, sehingga pertanian tidak boleh berhenti," tegas Dedi.

Ditengah kondisi pendemi Covid penyuluh dan petani sebagai garda terdepan pertanian diminta selalu siap untuk tetap berproduksi dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19.

"Meski besok kiamat hari ini kita tetap tanam," seru Kepala Badan PPSDMP di beberapa kesempatan.

Memasuki musim tanam ke II Periode April September tahun 2020, Kostratani BPP Kecamatan Tellulimpo Kabupaten Sidenreng Rappang, Provinsi Sulawesi Selatan melakukan pendampingan pengolahan lahan yang dilakukan oleh Poktan Malilu Sipakainge.

Yanto Arbanu, sebagai Penyuluh pendamping   menyatakan bahwa, Kostratani dan penyuluh  terus bergerak dan mendampingi untuk  meyakinkan petani agar mempercepat pengolahan lahan.

"Kita berharap petani terus berproduksi dari hulu sampai hilir untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan mendukung tersedianya pangan bagi rakyat indonesia ditengah kondisi Pandemi Covid-19, " ungkap Yanto.

"Pengolahan Lahan di Poktan Malilu Sipakainge dilaksanakn pada areal  37 ha. Rencananya petani akan menanam padi Varietas Inpari 33," lanjut Yanto.

Ketua Poktan Malilu Sipakainge, Mansyar menyatakan bahwa," meskipun wabah Pandemi Covid-19 sedang melanda, petani harus tetap mengolah lahan untuk persiapan tanam, apalagi benih sudah tumbuh dipersemaian.

"Kami juga tetap berusaha mengikuti semua himbauan agar selamat, karena petani juga pengen tetap sehat," jelas Mansyar. (YNT/JML) BBPP-BK.

Sabtu, 18 April 2020

Penyuluh dan Petani di Sidrap Amankan Stok Pangan Ditengah Pandemi Covid 19


Sigapnews.com, Sidrap - Kementerian Pertanian mendapat tanggung jawab untuk memastikan stok pangan cukup dalam mewujudkan ketahanan pangan, sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat memiliki akses terhadap pangan sekalipun mereka berada di rumah akibat wabah Covid-19 yang mengharuskan social distancing.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menilai bahwa bangsa yang mandiri dan merdeka harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Okeh karena itu, penguasaan teknologi pertanian mutlak dilakukan agar semakin memudahkan peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian.

“Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, memanfaatkan sains dan riset yang lebih kuat sehingga bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan kita,” tegas Mentan Syahrul.

Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian  (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi juga menegaskan Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.

“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu, semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang dalam melawan COVID-19 ini,” tegas Dedi.

Salah satu pejuang pangan yang berusaha tetap eksis di tengah wabah Covid-19 adalah anggota Kelompok Tani (Poktan) Lakara II, Kelurahan Amparita, Kec. Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan.

Didampingi penyuluh pertanian St. Rawasiah, SP, Poktan Lakara II melakukan panen padi Varietas Ciherang dengan provitas 7 ton/ha.

Produksi tanaman padi di Kabupaten Sidrap pada tahun 2017 mencapai 665.287 ton yang dipanen dari areal
seluas 106.327 Ha atau dengan produktivitas sebesar 6.25 Ton/Ha.

"In Syaa Allah stok pangan cukup, apalagi Kab. Sidrap sebagai salah satu lumbung padi Nasional sedang memasuki panen raya. Kami sangat senang melihat semangat petani dalm panen, apalagi panen menggunakan teknologi tepat guna combine harvester sehingga mengefisienkan waktu dan meminimalkan kehilangan hasil," jelas Rawasiah, Sabtu (18/4/2020).

Seiring dengan peningkatan jumlah korban akibat Covid-19, Rawasiah berpesan, "Bapak dan ibu semua, tolong tetap di rumah yah, biar kami dan para petani yang ke lapangan untuk mempersiapkan kebutuhan pangan". Tuturnya.(JML) BBPP-BK.

Sabtu, 12 Oktober 2019

Diduga Pemilik Narkotika Jenis Sabu Lakorreng Diancam Penjara Seumur Hidup


SIGAPNEWS.COM, Sidrap - Kasus pengungkapan narkotika jenis sabu seberat 1 Kilogram yang berhasil diungkap oleh Resmob Satresnarkoba Polres Sidrap pada Senin 7 Oktober 2019 kemarin, akhirnya resmi di rilis di Polda Sulsel, Jumat (11/10/2019).

Pengungkap sabu seharga Rp1,5 Miliar itu, diduga kuat milik seorang pria bernama Hamzah Yusuf alias La Korreng yang diduga menjadi pengedar sabu seberat 1 Kg di wilayah Kabupaten Sidrap. 

Zat jenis Ampetamin itu ditemukan dalam rumah pria bernama Ibrahim yang kini buron bersama istrinya.

"Paket sabu diamankan di dalam rumah tersangka Ibrahim yang kini berstatus DPO, yang masih dalam bungkusan teh dari Cina, barang bukti Sabu ini masih murni dan belum dioplos," ujar Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Dicky Sondani di Mapolda Sulsel, Jumat (11/10/2019).

Penangkapan itu dilakukan di Sidrap pada Senin (7/10/2019) sore sekitar pukul 17.50 Wita. Dicky menyebut sabu senilai Rp 1,5 miliar itu berasal dari jaringan Malaysia diselundupkan lewat Kalimantan Utara.

Sabu itu kemudian dibawa dengan kapal menuju Sulsel. Dicky mengatakan polisi sedang mengejar pelaku lainnya. Karena diduga kuat sabu tersebut masih banyak berteman yang belum ditemukan polisi.

"Diduga kuat masih ada jaringan lain yang lebih besar jumlah sabunya dari yang berhasil ditangkap, kita akan kembangkan dan mengejar pelaku-pelaku lainnya. Yang jelas identitasnya sudah kami ketahui," tutur Dicky.

Dalam press release tersebut, turut mendampingi Kombes Dicky yakni Kapolres Sidrap AKBP Budi Wahyono dan Kasat Narkoba AKP Andi Sofyan.

Akibat perbuatannya itu, polisi menjerat La Korreng dengan 127 Junto Pasal 112 juncto Pasal 114 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana penjara seumur hidup. Selain itu, Hamzah juga diketahui positif menggunakan sabu setelah dilakukan tes urine. (Ady)
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved