-->

Selasa, 19 November 2024

Ini Harapan Kepsek SDN 3 Lemba Usai Kunjungan Asesor Perpustakaan Nasional

Soppeng, Sigapnews.com, Perpustakaan Tellongenna Lino SDN 3 Lemba sukses menjalani proses akreditasi pada 19 November 2024. 

Tim asesor dari Perpustakaan Nasional, dipimpin oleh Ibu Andi Amriana, S.Sos.MM, memberikan apresiasi atas upaya pengelola perpustakaan, Ibu Hj. Musdalifah S.Sos.

Menurut Ibu Musdalifah, proses akreditasi ini menjadi momentum penting untuk terus meningkatkan kualitas layanan perpustakaan.

"Banyak hal baru yang kami pelajari dari tim asesor. Kami akan segera melakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan.

Dijelaskannya lagi, ada beberapa aspek yang masih perlu kami benahi, seperti kelengkapan koleksi dan sistem pengelolaan data," ungkapnya. 

Namun, beliau optimis bahwa dengan dukungan semua pihak, perpustakaan SDN 3 Lemba akan terus berkembang. ujarnya.

Kepala SDN 3 Lemba, Bapak Falmunadi S.Pd, menyambut positif hasil akreditasi ini. 

"Kami berharap dengan adanya akreditasi, minat baca siswa semakin meningkat dan perpustakaan dapat menjadi pusat pembelajaran yang lebih baik.

"Kami seluruh warga SDN.3 Lemba punya komitmen sekolah dalam mengembangkan budaya membaca di kalangan siswa. Kepala SDN 3 Lemba, 

Falmunadi S.Pd, berharap dengan adanya perpustakaan yang berkualitas, siswa dapat mengembangkan minat baca dan kemampuan berpikir kritis." ungkapnya.

Tim Visitasi IKM Kemendikdasmen RI Apresiasi Implementasi Kurikulum Merdeka di SDN 7 Salotungo


Soppeng, Sigapnews.com, SDN 7 Salotungo kembali mencuri perhatian dalam kunjungan visitasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) yang dilakukan oleh Tim dari Direktorat Jenderal Sekolah Dasar Kemendikdasmen RI. Kunjungan yang dipimpin oleh Dr. H. Didang Setiawan, M.Pd dan Pingky Pratiwi Naufal, M.Pd berlangsung selama dua jam penuh dengan agenda wawancara mendalam bersama kepala sekolah, Abdul Asis, S.Pd.I, serta tinjauan lingkungan sekolah. Selasa (19/11/2024). 

Dalam wawancara tersebut, Abdul Asis memaparkan bagaimana penerapan Kurikulum Merdeka di SDN 7 Salotungo berjalan dengan melibatkan semua elemen sekolah. 

“Kerja sama semua pihak, mulai dari guru, siswa, orang tua, hingga komite sekolah, menjadi kunci keberhasilan kami. Tanpa dukungan tersebut, mustahil semua ini dapat tercipta,” ujarnya.

Setelah wawancara, tim visitasi diajak berkeliling lingkungan sekolah untuk melihat secara langsung kondisi nyata di lapangan. Mereka tampak terpukau dengan penataan lingkungan sekolah yang rapi dan terintegrasi. 

Tidak hanya halaman depan dan dalam sekolah, area belakang sekolah pun tertata dengan baik, menunjukkan konsep pengelolaan lingkungan yang holistik.

Fasilitas unggulan seperti kebun sekolah, green house, bank sampah, tempat pengomposan, koperasi sekolah, sekretariat sanggar, hingga sekretariat Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) juga mendapat apresiasi tinggi. 

Saat ini, sekolah juga tengah membangun ruang kreativitas siswa yang diharapkan mampu menjadi wadah eksplorasi ide dan inovasi para murid.

“Semua ini berawal dari niat yang baik dan rasa memiliki terhadap sekolah. Kami berusaha menciptakan suasana di mana setiap orang merasa menjadi bagian dari SDN 7 Salotungo,” tambah Abdul Asis.

Meski demikian, kepala sekolah tetap rendah hati dan mengakui masih ada kekurangan yang perlu diperbaiki.

Ia berharap sumbangsih ide dan masukan dari berbagai pihak untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 7 Salotungo.

Kunjungan ini semakin mengukuhkan SDN 7 Salotungo sebagai salah satu sekolah yang inspiratif dalam penerapannya serta  membuktikan bahwa kerja keras dan kolaborasi mampu menciptakan inovasi dan kemajuan pendidikan yang berkelanjutan.

Parade Budaya dan Kampanye Positif Warnai Kunjungan Tim Visitasi IKM Kemendikdasmen RI di SDN 7 Salotungo

Soppeng, Sigapnews.com, SDN 7 Salotungo menyambut dengan meriah kedatangan Tim Visitasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dari Direktorat Jenderal Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia. Tim yang terdiri dari Dr. Didang Setiawan, M.Pd., dan Pingky Pratiwi Naufal, M.Pd., disambut dengan berbagai atraksi yang memadukan seni budaya, kearifan lokal, dan kampanye pendidikan positif. Selasa (19/11/2024). 

1. Parade Polisi Cilik (Pocil)

Penyambutan dibuka dengan parade dari Tim Polisi Cilik (Pocil) SDN 7 Salotungo. Dengan disiplin tinggi dan gerakan baris-berbaris yang terampil, Pocil memukau para tamu sekaligus memberikan penghormatan. 

Anggota Pocil yang terlibat meliputi: Jamiul Hamdi, Muh. Syahwan Adiyana, Muh. Ilham, Muh. Virsan, Askari, Aska, Alyah, Safwa, Faizah, Andi Sakilah, Andi Abirah, Syafa Tuhfatul Risky, dan Shafa Faiza Fahriani.

2. Tari Padduppa: Simbol Penghormatan dan Selamat Datang

Tiga siswi berbakat, Najwa Bahar, Chanza Khalila, dan A. Nayla Salsabila, membawakan Tari Padduppa dengan anggun. Tarian tradisional Bugis ini melambangkan penghormatan dan ucapan selamat datang kepada para tamu. 

Dengan iringan musik khas, para penari memandu tim visitasi ke area acara utama.

3. Penampilan Drumband: Nuansa Religi dalam Semarak Penyambutan

Drumband 007 SDN 7 Salotungo menambah kemeriahan dengan membawakan lagu-lagu bernuansa religi. 

Dipimpin oleh tiga mayoret, Aurora Septia Dedi, A. Rezki, dan Arinda, penampilan ini menghadirkan suasana yang khidmat namun tetap meriah. Al Kautsar dan Andi Abirah turut memandu lantunan shalawat yang menyentuh hati.

4. Kolaborasi Pocil dan Tim Yel-Yel

Setelah parade, Tim Pocil bergabung dengan siswa lainnya untuk menyemarakkan suasana melalui yel-yel penuh semangat, menciptakan energi positif di lingkungan sekolah.

5. Kampanye Positif dengan Yel-Yel Anti Bullying

Acara ditutup dengan yel-yel bertema "Anti Bullying," yang dipimpin oleh Attiya Amira Azzahra dan Aisyah Kayla Bilqis. Pesan moral ini menjadi pengingat pentingnya menjaga lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi semua siswa.

Kepala SDN 7 Salotungo, Abdul Asis, S.Pd.I., menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat. 

“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan komitmen SDN 7 Salotungo dalam menjaga budaya lokal, membangun karakter siswa, dan menciptakan lingkungan pendidikan yang inklusif,” ujarnya.

Kehadiran Tim Visitasi IKM ini diharapkan menjadi momen penting untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar, yang bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Kreativitas Kebun Sekolah SDN 7 Salotungo Dapat Apresiasi Tim Visitasi IKM dari Kemendikdasmen RI

Soppeng, Sigapnews.com, SDN 7 Salotungo kembali menunjukkan komitmennya dalam menerapkan Kurikulum Merdeka melalui berbagai inovasi pembelajaran dan pengelolaan lingkungan sekolah. Dalam kunjungan kerja, Tim Visitasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dari Direktorat Jenderal Sekolah Dasar Kemendikdasmen Republik Indonesia, yakni Dr. H. Didang Setiawan, M. Pd dan Dr. Pingky Pratiwi Naufal, M. Pd, turut memberikan apresiasi atas kreativitas yang ditampilkan oleh sekolah ini. Selasa (19/11/2024). 

Disela agenda utama kunjungan, yaitu wawancara dengan kepala sekolah dan observasi di kelas, tim visitasi menyempatkan diri meninjau kebun sekolah yang menjadi salah satu praktik nyata penerapan Kurikulum Merdeka di bidang lingkungan hidup. 

Kebun ini tidak hanya berfungsi sebagai media pembelajaran, tetapi juga memperlihatkan upaya pemanfaatan barang bekas yang kreatif dan estetik.

Barang-barang seperti celana, sepatu, dan botol bekas diolah sedemikian rupa menjadi pot tanaman. 

Kreasi tersebut tidak hanya memberikan nilai keindahan, tetapi juga mendukung program daur ulang yang selaras dengan nilai-nilai keberlanjutan. 

"Luar biasa, sekolah ini benar-benar menunjukkan bagaimana kreativitas dapat berpadu dengan pendidikan, dan sangat inspiratif," puji Dr. H. Didang Setiawan, M. Pd saat melihat kebun yang tertata rapi.

Pingky Pratiwi Naufal, M. Pd juga memberikan tanggapannya, “Pemanfaatan barang bekas seperti ini tidak hanya mendidik siswa untuk peduli lingkungan, tetapi juga melatih kreativitas dan keterampilan mereka. SDN 7 Salotungo bisa menjadi contoh bagi sekolah lain di Indonesia.”

Kepala Sekolah Abdul Asis, S. Pd I menjelaskan bahwa kebun ini merupakan hasil kerja sama antara guru, siswa, dan orang tua. 

Selain sebagai media pembelajaran, kebun juga mencerminkan nilai-nilai kebersamaan dan inovasi yang menjadi dasar penerapan Kurikulum Merdeka di sekolah tersebut.

Dengan kunjungan ini, SDN 7 Salotungo tidak hanya mendapatkan pengakuan atas keberhasilannya, tetapi juga motivasi untuk terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas dan inspiratif. 

Tim visitasi berharap semangat ini dapat ditularkan ke sekolah-sekolah lain di Kabupaten Soppeng maupun secara nasional.

Sabtu, 16 November 2024

Tiga Sekolah Penggerak Asal Maros Lakukan Studi Tiru di Soppeng Sasar 2 Sekolah

Soppeng, Sigapnews.com, Sistem pendidikan di kabupaten Soppeng yang dinilai baik dengan melahirkan sedikit 179 guru penggerak dari berbagai komunitas belajar sehingga mengundang simpatik dan keinginan kabupaten lainnya untuk melakukan studi tiru dan atau menjadi rujukan bagi daerah lain khususnya di sulawesi selatan. 

Seperti halnya hari ini sabtu (16/11/2024) yang kali ini, tiga sekolah Penggerak dari Kabupaten Maros yang melakukan studi tiru di kabupatenSoppeng. 

Ketiga sekolah penggerak tersebut disambut hangat dengan tarian Paduppa dan persembahan lainnya dari peserta didik di SDN 20 Totakka Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng.

Dalam penyambutan itu dihadiri oleh Sekretaris Disdikbud Soppeng Dr. Nur Alim, M.Pd, Pengawas Gugus 1 Soppeng Sudirman, S.Sos, Pengawas Donri-donri Abdul Rauf, S.Pd, M.Pd, Korwil wilayah pendidikan Lalabata Drs. Jamaluddin, Fasilitator sekolah penggerak, dan Para Kepala Sekolah penggerak Angkatan 1, 2, dan 3 se-Kabupaten Soppeng.

Kunjungan ini dibuka langsung oleh Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Soppeng, Dr. Nur Alim, M.Pd. 

Dalam sambutannya, Dr Nur Alim menyampaikan bahwa Kabupaten Soppeng sangat terbuka untuk berbagi praktik terbaik dalam implementasi sekolah penggerak. 

"Sekolah penggerak bukan hanya sekadar label, melainkan sebuah komitmen untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran, kata Nur Alim. 

Menurutnya, "Melalui komunitas belajar yang kuat, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan efektif bagi siswa.

Dalam kunjungan studi tiru ini, yang menjadi fokus utama adalah dua sekolah penggerak unggulan di kabupaten Soppeng, yakni SDN 161 Karya dan SDN 20 Totakka. 

Para peserta akan mengamati secara langsung bagaimana kedua sekolah ini membangun komunitas belajar yang efektif dan inovatif. 

Mereka berharap kegiatan ini dapat memberikan inspirasi dan pengetahuan baru bagi para pendidik di Kabupaten Maros untuk diterapkan di sekolah masing-masing.

(Red) 

Selasa, 05 November 2024

KKG PJOK Marioriawa Beri Dukungan Penuh untuk Ibu Indaryani, S.Pd, Guru Kelas SDN 23 Tanete


Soppeng, Sigapnews.com, Kelompok Kerja Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (KKG PJOK) Kecamatan Marioriawa menyatakan dukungan penuh untuk Ibu Indaryani, S.Pd, guru kelas di SDN 23 Tanete, Kelurahan Lapajung, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng, yang saat ini sedang menghadapi kasus hukum. 

Dukungan ini diberikan sebagai bentuk solidaritas dan rasa kebersamaan dari para guru di Kecamatan Marioriawa, mengingat peran penting yang telah dijalankan oleh Ibu Indaryani dalam dunia pendidikan selama ini. Rabu (6/11/2024). 

Ketua KKG PJOK Kecamatan Marioriawa mengatakan bahwa dukungan diberikan agar Ibu Indaryani dapat menghadapi proses hukum ini dengan tenang dan adil. 

“Kami sangat menghargai pengabdian Ibu Indaryani sebagai pendidik yang telah berkontribusi besar dalam mendidik generasi muda. 

"Dukungan ini adalah wujud kebersamaan dan rasa peduli kami sebagai sesama guru, berharap agar proses hukum berjalan adil dan beliau dapat segera kembali menjalankan tugasnya dengan baik,” ujarnya.

Sebagai bentuk konkret dari dukungan ini, KKG PJOK Kecamatan Marioriawa bersama para guru lainnya juga berinisiatif untuk membantu Ibu Indaryani dalam berbagai bentuk, termasuk memberikan dukungan moril dan, bila diperlukan, bantuan hukum. 

Para guru berharap agar kehadiran mereka dapat memberikan kekuatan bagi Ibu Indaryani dalam menghadapi tantangan ini.

Ibu Indaryani menyampaikan rasa terima kasihnya kepada KKG PJOK dan seluruh rekan guru di Kecamatan Marioriawa yang telah memberikan dukungan. 

“Saya merasa sangat terharu atas dukungan yang begitu besar ini. Ini menjadi kekuatan bagi saya dan keluarga untuk menghadapi situasi ini. 

"Semoga proses hukum ini dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan keadilan,” ungkapnya.

Solidaritas yang ditunjukkan oleh KKG PJOK Kecamatan Marioriawa ini diharapkan dapat menjadi dorongan semangat bagi Ibu Indaryani dan keluarganya. 

"Kebersamaan dari rekan-rekannya menunjukkan betapa pentingnya nilai solidaritas di kalangan para pendidik, terutama saat menghadapi situasi sulit. 

Dukungan ini juga diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi tenaga pendidik lainnya untuk selalu saling peduli dan mendukung.

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved