-->

Sabtu, 23 Mei 2020

Ditengah Menjelang Lebaran, Poktan Sumaru Endo Panen Bawang Merah



Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Bawang merah banyak dibudidayakan oleh petani di berbagai wilayah di Indonesia. Bawang merah merupakan komoditas hortikultura berjenis umbi lapis yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomis tinggi serta mempunyai prospek pasar yang cukup baik.

Hal tersebut membuat para petani bawang merah terus berupaya berproduksi untuk  memenuhi ketersedian bawang merah di tengah pandemi Covid-19 dan untuk mengantisipasi tingginya permintaan bawang merah menjelang lebaran. Sabtu (23/5/2020).

Kelompok Tani yang membudidayakan bawang merah adalah Kelompok Tani Sumaru Endo Desa Karondoran,  Kecamatan Langowan Timur, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara.

Sesuai Instruksi Menteri Pertanian, Syahrul yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi Covid-19.

"Ketersedian stok pangan termasuk bawang merah menjadi hal yang utama bagi pemerintah, ungkapan tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani bawang merah di berbagai daerah,"tegas SYL.

Senada dengan arahan Dedi Nursyamsi,  Kepala BPPSDMP bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, Ini membuktikan pertanian tidak berhenti.

"Para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen dan pemprosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan, " jelasnya.

Menindak lanjuti arahan Mentan dan Kepala BPPSDMP, Kelompok Tani Sumaru Endo melakukan panen bawang merah dengan luas 0,3 hektar dengan Varitas Lansuna.

Penyuluh pendamping, Aneke Turangan, SP menjelaskan bahwa, luas tanam 0,3 hektar tersebut baru didesa Karondoran belum lagi didesa sebelah yang tidak lama lagi akan melaksanakan panen, sehingga ketersediaan bawang merah akan tetap terpenuhi hingga lelebaran

Ketua Poktan Nofly Sumigar mengungkapkan rasa terima kasihnya  kepada para Penyuluh yang telah memberikan pendampingan dilapangan mulai dari pembedengan hingga panen, sehingga dapat menghasilkan panen bawang merah yang memuaskan. (BBPP-BK).

Penulis :  Heppy Sinaga
Sumber Data : Aneke Turangan,SP/ Penyuluh Pertanian

Jumat, 15 Mei 2020

Khawatir Virus Corona, Penyuluh Kec. Langowan Dampingi Petani Panen Jagung



Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Pandemi corona atau Covid 19 yang melanda Negeri ini tak menghalangi petani untuk memproduksi komoditas pangan seperti jagung. Salah satu daerah yang sedang melaksanakan panen di bulan Mei 2020
adalah Kecamatan Langowan utara, Sulawesi Utara.

Panen jagung yang dilaksanakan di Kelompok Tani Poopo, Desa  Karumenga ini mulai panen sejak 14 Mei yang lalu dengan varietas Bisi 222, dan luas panen mulai 1 Ha dengan Produktivitas 5,5 ton dengan harga jual 4500 rupiah/kg.

Reki Longkutoi, anggot Kelompok Tani Poopo mengatakan bahwa tgl 14 Mei baru awal panen untuk lahan milikinya, dan kondisinya lebih cepat panen dibanding dengan petani sekitaranya.

"Saat ini kami sudah panen 1 Hektar, dan lebih cepat dibanding lahan-lahan yang ada, dikarena masa tanam waktu itu juga lebih cepat, namun nantinya semua petani jagung di daerah  ini juga akan melaksanakan panen secara serentak dalam beberapa minggu kedepan," ungkapnya. 

"Sebenarnya sudah sejak minggu sebelumnya kami ingin lakukan panen, dikarenakan kendala wabah virus corona ini membuat kami khawatir juga untuk keluar rumah, namun setelah kami dapat arahan dan bimbingan dari para penyuluh membuat kami semangat lagi untuk bekerja di lahan untuk produksi pangan," Jelasnya. Sabtu (16/5/2020).


Max Sampul, salah satu penyuluh pertanian yang selalu memberikan semangat dan terus mendampingi  petani sehingga panen jagung tetap berlangsung dan menjadikan stok jagung aman, terlebih untuk kebutuhan selama Ramadhan hingga lebaran. 

Menurutnya pertanian mesti terus bergerak dan berjalan karena  di beberapa wilayah sudah mulai terdengar kesulitan yang timbul akibat pandemi corona ini, salah satunya terkait ketersediaan produk pertanian berupa bahan makanan pokok termasuk pakan ternak. 

Di beberapa daerah produk pertanian mulai sulit diproduksi dan dihasilkan sehingga harga kebutuhan pangan cenderung mulai mengalami kenaikan.

Meskipun demikian max sampul dan petani tetap waspada dan patuh terhadap Protokol Kesehatan dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari. Hal ini sejalan dengn instruksi Mentan Syahrul Yasin Limpo (SYL), yang menyampaikan bahwa penyuluh pertanian, petani dan seluruh insan pertanian tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan pangan rakyat Indonesia. Dalam bekerja memperjuangkan ketersedian pangan diharapkan tetap menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan yang telah disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Serta penegasan Kepala badan penyuluhan dan pengembangan SDM Pertanian, Prof Dedi Nursyamsi, dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama yang menentukan keberlangsungan hidup suatu bangsa. BBPP-BK.

Penulis   : Al Aziz
Editor      : JamluddinAl Afgani
Sumber   : Max Sampul (Penyuluh Pertanian)

Petani Minahasa Akan Percepat Tanam Amankan Ketersediaan Pangan



Sigapnews.com, Minahasa (Sulut ) -Kelompok Tani (Poktan) Perorangan, Desa Kombi, Kecamatan Kombi, Kabupaten Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, melakukan olah tanah. Hal Ini dilakukan demi menjaga ketahanan pangan masyarakat Indonesia meski di tengah pandemi Covid-19.

Penyuluh pendamping, Johanis Rawung mengungkapkan bahwa setelah dilakukan pemanenan, tanah kembali diolah. Pengolahan tanah dilakukan untuk menciptakan kondisi media perakaran yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal.

Selain itu pengolahan tanah ini juga dilakukan untuk percepatan tanam. Hal ini merupakan tindakan untuk mengantisipasi kelangkaan pangan ditengah pandemi covid-19.


"Kami berharap dengan percepatan tanam, dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia,"ungkapnya. Sabtu (16/5/2020).

Sesuai dengan pesan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meminta kepada seluruh insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia.

"Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh kekurangan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan,"tegas SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi juga menegaskan Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, ini membuktikan pertanian tidak berhenti.

"Para penyuluh tetap harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen dan pemprosesannya berjalan dengan baik, jangan sampai ada pangan yang tertahan,"tegas Dedi.

Menindaklanjuti arahan tersebut, sebagai insan pertanian tetap aktif di lapangan, Ketua Kelompok Tani (Poktan) Perorangan, Recky Montong mengatakan bahwa dilakukan pengolahan tanah dengan luas 2 Ha dan rencana tanam pada tanggal 18 Mei 2020 dengan komoditas jagung varietas JH 37.

"Kami sebagai petani semangat melakukan percepatan tanam dan tetap produktif, karena Penyuluh yang mendampingi juga aktif membimbing kami dalam budidaya pertanian yang baik khususnya pengolahan tanah guna memperoleh hasil yang maksimal,"ujarnya. (BBPP-BK).

Penulis : Heppy Sinaga
Editor      : Al Aziz
Sumber :  Johanis Rawung/ Penyuluh Kabupaten Minahasa

Kamis, 14 Mei 2020

Prov.Sulut, Percepatan Tanam Usai Olah Lahan Guna Jaga Ketersediaan Pangan



Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) -Anggota Kelompok Tani (Poktan) Takisela,  Desa Kiawa I, Kecamatan kawangkoan utara, Kab. Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, memulai menanam padi, Kamis (14/5). Para petani tetap melakukan aktivitasnya dengan tanam padi memasuki pertengahan ramdhan ini meski di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Niko Silam salah satu anggota Poktan Takisela menyebutkan, dirinya sebagai petani yang sehari-harinya memang bekerja di sawah, melakukan percepatan pengolahan lahan setelah panen, karena potensi ketersediaan air yang memadai sehingga langsung bersiap untuk menanam padi kedua kalinya.

“Saya tidak bisa hanya diam di rumah saja, Walaupun ada virus Corona, bagaimana mau makan jika kami di rumah saja,  beberapa hari yang lalu kami sudah panen,
terlebih selagi adanya potensi air yang tersedia, sehingga harus segerakan mengolah lahan dan menanami kembali,” ujar pria asli Kiawai ini.


Beliau juga menyatakan bukan bermaksud mengabaikan imbauan pemerintah yang mengajak diam di rumah dan jaga jarak karena Covid-19, tetapi kami sebagai petani harus tetap mengolah lahan dan tetap menanam padi. Karena sudah menjadi keharusan bagi petani untuk kembali mengolah lahannya. Namun kami tetap bekerja sesuai protokol pencegahan Covid-19, yaitu menjaga jarak aman, pakai masker, dan selalu menjaga kebersihan tangan serta kesehatan.

Penyuluh pertanian pendamping, Niko mengungkapkan bahwa dengan bergerak  dan berjemur di sawah, bisa meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit serta  jika petani tidak bergerak lakukan percepatan tanam setelah panen tentunya akan berpengaruh pada ketersediaan pangan nantinya. 

"Saat ini kami sudah melakukan penanaman padi sekitar 0,5 Ha dengan varietas Ciherang, dan tentunya setelah semua lahan diolah nantinya langsung kami lakukan tanam lagi, terus menerus supaya proses tanam ini lebih cepat,"tutur Niko.

Seperti pesan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) kepada seluruh insan pertanian harus tetap melakukan pekerjaannya di tengah Pandemi Covid 19, khususnya mencegah terjadinya krisis pangan.

“Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh kekurangan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan,” tegas SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan, masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dengan pangan yang sehat dan bergizi akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita juga kuat.
 
“Ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian,” katanya.

Sementara itu, para petani di desa tetangga sebagian sudah menanam padi kembali. Sebagian lainnya baru tahap persiapan pengolahan lahan untuk ditanami.(BBPP-BK).

Penulis : Al AzIz / Hari Ismanto
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber : Max Sampul, SP (Penyuluh Pertanian Kab. Minahasa)

Siap Jaga Pangan, Poktan Agrosubur Panen Padi Bersama Penyuluh





Sigapnews.com, Minahasa, (Sulut) - Pandemi corona virus  (Covid-19) tidak menyurutkan semangat para petani dan penyuluh di Kecamatan Sonder , Kabupaten Minahasa , Sulawesi Utara , untuk turun ke sawah  untuk menjaga kelangsungan kegiatan pertanian , mulai dari persiapan lahan, pemeliharaan , panen, hingga pengolahan untuk memenuhi kebutuhan pangan di tengah Pandemi covid 19.

Sesuai instruksi dari Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo diberbagai kesempatan mengatakan pertanian tidak boleh berhenti guna memenuhi kebutuhan pangan masyarakat. 

"Kementan akan terus optimalkan SDM Pertanian untuk menggenjot produksi dan Produktivitas bahkan ekspor,"tegas SYL.

Dalam arahannya juga , Syahrul menyampaikan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh elemen pertanian mau terjun kelapangan dan dapat dipastikan optimis semua dapat dikendalikan dan diamankan bersama.

Terkait dengan instruksi  Menteri Pertanian, Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa masalah pangan adalah masalah yang sangat utama menentukan hidup matinya suatu bangsa , dimana petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat  panen, ini membuktikan pertanian tidak pernah berhenti ditengah wabah covid-19 dan meminta kepada para penyuluh pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

Pernyataan  tersebut langsung ditindaklanjuti dibeberapa daerah termasuk, Di Desa Tounelet 1, Kecamatan Sonder Kabupaten Minahasa, Kelompok Tani Agrosubur  melakukan panen padi. Poktan Agrosubur menanam padi varietas Ciherang. Berdasarkan data hasil ubinan yang dilakukan oleh Penyuluh Pertanian djenly muaja, , estimasi produktivitasnya adalah 7,0 ton/Ha. Kamis (14/5/2020).

Meskipun diintai Corona, Kami tetap semangat untuk Panen, karena panen tidak bisa ditunda , dengan tetap mematuhi instruksi Mentan melalui penyuluh tentang Protokol kesehatan sangat  kami patuhi, karena petani tak ingin tertular Virus Corona Kata Ketua Kelompok Tani Agrosubur mewakili petani setempat. BBPP-BK.

Penulis : Erma
Editor    : Al Aziz
Sumber : : Djenly Muaja (Penyuluh Pertanian)

Percepat Tanam Padi, Langkah Tepat Petani Tondano Timur Hadapi Tantangan Pandemi Covid-19


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Musim panen telah selesai, petani giat langkah percepatan tanam padi sawah. Peringatan dini BMKG tentang ancaman kekeringan menjadi penyemangat petani di Poktan Suka Maju, Kelurahan Papakelan, Kecamatan Tondano Timur, Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara melakukan percepatan aktivitas tanam padi.

Hreitha Sumanti, salah satu petani di Poktan Suka Maju menyatakan saat ini sementara menanam padi varietas Serayu pada lahan sawah seluas 1,5 ha. Selagi air masih tersedia, kami segera menanam setelah panen akhir bulan April kemarin.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengajak  Gubernur dan Bupati di 77 titik  untuk melaksanakan tanam padi dan jagung serentak. Mentan mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bisa menghadapi ancaman krisis pangan dengan penanaman yang lebih cepat dan momentum penyaluran sarana dan prasarana yang tepat.

Yang harus diwaspadai adalah peringatan dari FAO yang menyatakan bahwa setelah Covid-19 ini berlalu, akan hadir krisis pangan dunia dan datangnya kemarau panjang sesuai dengan perkiraan BMKG, kata Syahrul.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan Pandemi Covid-19 menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu yang tetap harus bergerak, selain sektor kesehatan.

Karenanya, ayo berjuang terus karena ketersediaan pangan di masyarakat adalah tanggung jawab kita,” jelas Dedi. “Jangan lupa untuk tetap perhatikan protokol penanganan covid 19 di lapangan," tambah Dedi. BBPP-BK.

Penulis : Hari ISMANTO
Editor    : Al AzIz
Sumber : Ondo Turang (Penyuluh Pertanian)

Senin, 11 Mei 2020

Panen Jagung Kelompok Tani Imanuel Sulut Dimasa Covid-19, Tetap Optimalkan Hasil Panen



Sigapnews.com, Minahasa (Sultra) - Pandemi corona yang tengah mewabah di dunia menyebabkan beberapa negara khawatir dengan ketahanan pangan mereka, Bagaimana dengan Indonesia? Ketersediaan pangan selama pandemi corona tetap melimpah hampir di seluruh wilayah, bahkan untuk komoditas pakan ternak. Hal ini di buktikan dengan dilaksanakannya panen jagung pakan ternak varietas Bisi 222 di Kelompok Tani Imanuel, Desa Raringis, Kec. Langowan Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara. 

Seperti arahan Menteri Pertanian SYL, “Pandemi Covid 19 ini tidak mematikan semangat Pahlawan pangan kita yaitu petani dan para penyuluh untuk tetap termotivasi melakukan pekerjaan sehari-hari mereka, yaitu menyediakan kebutuhan pangan untuk kita semua sehingga tidak terjadi krisis pangan yang diramalkan oleh FAO. Mari bekerja dan saling menjaga untuk melawan pandemi Covid 19 ini”. 

"Walau dalam kondisi pandemi covid-19, don't stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh bermasalah pangan. Setelah panen, segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan," kata Mentan SYL.

Hal senada juga disampaikan Kepala Badan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi agar seluruh pelaku pertanian senantiasa bergerak untuk mempertahankan ketersediaan pangan di negeri ini. 


“Panen jagung kami laksanakan ditengah pandemi corona dengan tetep mengedepankan keamanan dan kesehatan, produktivitas jagung yang kami panen sangat baik yakni 9 ton per ha dan kami telah bekerjasama dengan kios pakan yang siap menerima hasil panen kami dengan harga Rp. 3.200/kg”, demikian diungkap Hans Maki selaku petani, Senin (11/5/2020).

Hal tersebut juga dibenarkan oleh penyuluh Pertanian yang mendampingi selama masa budidaya Michael Rundengan, bahwa dalam setiap tahap budidaya kami berusaha menerapkan aspek keselamatan dan kesehatan kerja disamping usaha agar hasil panen tetap optimal. (BBPP-BK).

Penulis : Intan Ariani
Editor    : Al Aziz / Jamaluddin
Sumber Data : Michael Rundengan/Hari Ismanto

Jumat, 08 Mei 2020

Dipastikan Hingga Lebaran Stok Bawang Merah di Minahasa Aman Terkendali


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) -
Gunakan masker dan selalu menjaga jarak saat di lahan pertanian. Begitulah gambaran kondisi saat ini, petani di Desa Seretan Kecamatan Lembean Timur Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara yang melakukan panen bawang merah.

Petani bawang merah,  Welem Lowing, menyatakan bahwa aktivitas petani tetap normal seperti biasa, dengan tetap menerapkan aturan di tengah Pandemi Covid-19. Welem melanjutkan, pada musim ini varietas yang ditanam adalah varietas Langsuna. Jumat (8/5/2020).

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi Covid-19.

Sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia. Ketersedian stok pangan termasuk bawang merah menjadi hal yang utama bagi pemerintah", ungkapan tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani bawang merah di berbagai daerah.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menegaskan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, Ini membuktikan pertanian tidak berhenti.

Sementara itu, Penyuluh Pertanian Bertty Oroh, mengtakan bahwa panen bawang merah kali ini menyebabkan harga bawang merah mulai merangkak naik, disebabkan permintaan yang tinggi khususnya menjelang Lebaran. Di sisi lain, perubahan atau pergeseran musim tanam akibat perubahan iklim memang cukup mempengaruhi ketersediaan bawang merah di Kabupaten Minahasa.BBPP-BK.

Penulis : Hari ISMANTO
Eeditor : Al Az

Sabtu, 02 Mei 2020

Mentan Instruksikan Insan Pertanian Untuk Terus Aktif Bergerak, Demi Menjaga Ketersediaan Stok Pangan


Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) - Ketersediaan pangan akhir akhir ini menjadi perhatian utama dalam menghadapi pandemi Covid-19, khususnya beras yang merupakan makanan pokok masyarakat kita menjadi penting untuk tetap selalu tersedia di tengah mewabahnya virus Covid-19.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, meminta agar insan pertanian untuk terus aktif bergerak, demi menjaga ketersediaan stok pangan.

"Untuk menghadapi pandemi Covid-19 dibutuhkan ketahanan pangan yang kuat maka dari itu kementerian pertanian telah menyiapkan strategi khusus untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini, " jelasnya.

Sejalan dengan arahan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para Penyuluh Pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada (komoditas) pangan yang tertahan,” jelas Dedi.

Pesan inilah yang selalu memotivasi para petani dan penyuluh untuk tetap beraktivitas di lahan, sama seperti sebelum mewabahnya virus covid-19.

Kami tetap turun mendampingi petani dalam kegiatan budidaya dan panen, ini merupakan tanggung jawab kami sebagai penyuluh. "Namun kami harus tetap menjaga kesehatan ketika berada di lapangan sesuai dengan menerapkan protokol kesehatan yang instruksikan pemerintah seperti menggunakan masker, menjaga jarak dan rajin cuci tangan" kata Eldy Korompis. Penyuluh Pertanian Desa Touliang saat ditemui mendampingi petani di wilayah binaannya melakukan panen padi.

Saat ini musim panen masih berlangsung di beberapa daerah di Sulawesi Utara,  salah satunya di Kabupaten Minahasa, tepatnya di Kelompok Tani Suka Maju, Desa Touliang, Kecamatan Kakas Barat, Ahad (3/5/2020).

Informasi dari Pak Temy Rumagit salah satu anggota kelompok tani Suka Maju bahwa luas panen  dari awal 29 April 2020 lalu di wilayah poktan Suka Maju di atas lahan seluas 1 Ha dan tentunya hingga saat ini makin bertambah, Varietas yang ditanam adalah varietas lokal (Superwin) dengan produktivitas rata-rata 6,2 ton / Ha.

Pemanenan dilakukan dengan menggunakan Combine Harvester, sehingga pekerjaan pemanenan lebih cepat selesai dan tingkat kehilangan hasil lebih kecil serta jumlah orang yang dibutukan untuk kegiatan panen tidak banyak sehingga meminimalkan interaksi orang-orang di lahan.

Harga hasil panen petani kali ini sangat bersahabat harga jual gabah  ke pengumpul Saat ini yaitu Rp. 5.200 /kg. “semoga harga di tingkat petani tetap stabil sehingga kesejahteraan para petani semakin meningkat" tutur Temy. (AZR/AL Az) BBPP-BK.

Selasa, 03 Maret 2020

Sebanyak 30 Petani Ikuti Pelatihan Tematik Kedelai, Ini Harapan Dinas Pertanian Minsel dan BBPP Batangkaluku


Sigapnews.com, Minahasa - Sebanyak 30 petani kedelai yang merupakan perwakilan petani dari berbagai kecamatan yang ada di Kabupaten Minahasa Selatan, Provinsi Sulawesi Utara, hari ini  mengikuti Pelatihan Tematik Kedelai (Pengendalian Hama & Penyakit dan Pengolahan) bagi Non Aparatur Angkatan III di BPP  Ranoyapo, Rabu, 04/03/2020.


Para peserta tampak sangat antusias dan semangat mengikuti Pelatihan Tematik Kedelai ini, selama tiga hari (04 s/d 06 maret 2020) mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP)  Batangkaluku. 

Vebry N.D Rumintjap, Kabid Penyuluhan Dinas pertanian Minsel dalam sambutannya sekaligus membuka pelatihan ini mengatakan," Kepada seluruh peserta agar dapat mengikuti pelatihan ini dengan baik dan full selama tiga hari ini,  sehingga output sasaran dari pelatihan ini untuk menambah wawasan pengetahuan dan dapat dengan maksimal diterima oleh petani itu sendiri. 

"Adapun maksud pelatihan ini, untuk meningkatkan pengetahuan petani sebagai pelaksana program pengembangan pertanian tanaman kedelai di kabupaten Minsel, "katanya.

"Sehingga kedepannya bisa ditindak lanjuti,  jika nantinya program bantuan kedelai tahun ini dilaksanakan,  sudah ada bekal informasi dan pengetahuan sehingga usaha tani dilapangan dapat lebih maksimal, utamanya pada teknis pengendalian hama penyakit maupun pengolahan hasil kedelai itu sendiri, " urainya.


Pada pelatihan ini, peserta akan dilatih pengolahan lahan, penyiapan benih tanaman, penanaman, pemeliharaan tanaman, pengendalian organisme pengganggu tanaman, hingga pengolahan hasil.

"Setelah pelatihan ini diharapkan dapat menularkan ilmu pengetahuan yang didapatkan selama pelatihan, minimal penerapannya kepada anggota kelompoknya, tegas Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Minsel.

Sementara itu Fredi Pada kesempatan itu mengucapkan  terima kasih kepada para petani kedelai yang telah mengikuti pelatihan ini, semoga ilmu yang telah didapat disini bisa bermanfaat bagi para petani kedelai dan masyarakat didaerahnya masing-masing," ungkap Panitia Penyelenggara Pelatihan BBPP Batangkaluku. 

Di kegiatan yang sama Stenly Kawulur peserta dari kelompok tani Lompad Ranoyap berkomentar bahwa pihaknya cukup senang bisa ikut pelatihan ini, bangga tentunya. 

“Kami akan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang kedelai ini dan membaginya kepada kelompok-kelompok tani yang khususnya dikelompok tani Lompad Ranoyap , mulai masalah pengendalian hama penyakit dan selanjutnya saling berbagi informasi,” ujar Stenly mengakhiri. (Al-Az).
© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved