Sabtu, 15 April 2023
Sabtu, 09 Juli 2022
H. Atto Sakmiwata Sampetoding salurkan hewan kurban Idul Adha 1443 H
Jumat, 29 Mei 2020
Kostratani Samuturu Dampingi Proses Penyaluran Bantuan Pupuk di Kab. Kolaka
P4S Laskar Pelangi Buktikan Pertanian Tidak Berhenti Dengan Berbudidaya Padi Sistem Tabela
Rabu, 22 April 2020
Herman Petani Millenial, Pasarkan Sayuran Hidroponik Via Online
Sigapnews.com, Kolaka (Sultra) - Sampai hari ini penyebaran wabah covid 19 masih terjadi dan mengalami peningkatan.
Menyiasati hal tersebut, Kementerian Pertanian terus bekerja secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar produksi tetap berlangsung dan kestabilan harga tetap terjaga.
Dalam beberapa kesempatan SYL memaparkan, Pandemi Covid-19 yang harus dijadikan dalih untuk meningkatkan produksi dan kualitas pangan nasional. “Kami meminta para insan pertanian untuk terus aktif bergerak dan tidak berhenti dalam mengawal ketersediaan pangan rakyat Indonesia,” ujar Mentan.
Secara tidak langsung, pandemi virus ini membuat masyarakat lebih senang mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran demi menjaga kondisi fisik tubuh tetap sehat.
Demi menjaga produksi hortikultura tetap aman dan harga tetap stabil, Kementan menggandeng petani milenial agar turut serta mengamankan dan membantu mendistribusikan pangan dari petani hingga ke tangan konsumen.
Selain itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nusyamsi mengajak kaum milenial Indonesia tidak gengsi untuk terjun ke dunia pertanian.
“Pertanian adalah sektor prioritas dengan jumlah pintu pasar paling banyak di dunia,” ujar Kepala BPPSDMP.
Inovasi teknologi pertanian yang saat ini marak dilakukan oleh masyarakat adalah dengan Budidaya Hidroponik yaitu bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai media tanam, melalui budidaya hidroponik sayuran, memudahkan petani untuk bisa bercocoktanam ditengah wabah covid 19.
Hal ini yang mendorong seorang petani milenial dari desa Hakatutobu untuk menularkan ilmu budidaya hidroponiknya kepada teman-teman petani lainnya untuk semangat berbudidaya hidroponik.
Herman, seorang petani milenial di desa Hakatutobu, Kecamatan Pomala, Kabupaten Kolaka memiliki usaha yang fokus pada budidaya dan pemasaran sayuran hidroponik.
Usahanya ini dijalankan sendiri mulai dari proses budidaya sampai pada kegiatan pemasarannya. Saat ini, ditengah wabah covid 19, aktivitasnya malah semakin padat.
Banyaknya permintaan sebagai narasumber memotivasinya untuk semangat berbagi ilmu dengan petani lainnya yang membutuhkan demi keberlangsungan ketersediaan sayuran untuk masyarakat di wilayahnya.
Salah satu aktivitas yang saat ini dilakukan oleh Herman adalah menjadi narasumber pada pelatihan Budidaya Hidroponik yang diselenggarakan oleh desa Watupute Kecamatan Mowewe Kabupaten Kolaka Timur.
Kegiatan pelatihan berjalan dengan baik dan tetap mematuhi himbauan Pemerintah untuk selalu menjaga jarak dan tidak mengumpulkan orang dalam jumlah yang banyak sehingga pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan membatasi jumlah peserta hanya 5 (lima) orang dalam satu tahap.
Materi pelatihan yang dilatihkan baru pada tahap pertama dengan materi Pembuatan Instalasi Hidroponik dan diharapkan untuk tahap selanjutnya fokus pada materi Budidaya Sayuran Hidroponik.
“Saat ini ditengah mewabahnya virus corona 19, permintaan sayur sehat sangat tinggi di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur, sehingga kami kewalahan melayani pesanan. Oleh karena itu kami bekerjasama dengan desa-desa lain salah satunya adalah desa Watupute untuk melaksanakan pelatihan dan harapannya melalui pelatihan ini semakin banyak petani-petani yang berbudidaya hidroponik, “ ujar Herman, Kamis (23/4/2020).
“Semangat sekali kami bisa berbagi ilmu dengan petani lainnya. Syukur Alhamdulillah, ilmu yang kami miliki bisa bermanfaat bagi orang banyak. Dan saat ini, hasil dari sayuran hiroponik kami semakin banyak peminatnya, dan metode penjualan yang kami gunakan berbasis sistem on line”, terang Herman. (SUM/QQ/Al Az) BBPP-BK.
Kamis, 05 Maret 2020
BBPP Batangkaluku Gelar Pelatihan Tematik Berbagai Komoditi di Kolaka
Sigapnews.com, Kolaka - BBPP Batangkaluku yang membawahi seluruh Sulawesi melakukan Road Show ke berbagai daerah dalam rangka mendukung program Kementerian Pertanian salah satunya adalah Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.
Dalam Road Show di Kolaka dalam rangka menyelenggarakan pelatihan bagi Pelaku usaha tani dan pelaku utama.
Kegiatan ini di lakukan karena Pertanian merupakan sektor penting dalam pembangunan nasional dan peran strategi sektor pertanian tergambar dalam kontribusinya sebagai penghasil devisa negara.
Guna mencapai target, Kementrian Pertanian melakukan pengembangan sumber daya manusia bidang pertanian yakni dengan peningkatan pendidikan dan pelatihan vokasional.
Salah satu program kerja Kementrian Pertanian adalah bagaimana membangun Komando Strategi Pertanian hingga ke tingkat Kecamatan dan ketersediaan pangan strategis yang dapat memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia.
Untuk mendukung target tersebut, Melalui Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Batangkaluku dilaksanakan pelatihan bagi pelaku usaha dan pelaku utama yang salah satunya “Pelatihan Tematik Padi, Pelatihan Jagung, Pelatihan Kedelai, Pelatihan Tanaman Kakao, Pelatihan Lada, Pelatihan Kopi, Alsintan, Pelatihan Bawang Merah, Pelatihan Kelapa, Pelatihan Jeruk dan Pelatihan Tanaman Pisang”.
Pelatihan ini dilaksanakan di enam provinsi sebanyak 98 angkatan. Salah satu pelatihan yang dilakukan saat ini adalah Pelatihan Tematik Padi yang secara khusus membahas tentang Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Padi, dan Pemupukan Tanaman Padi yang dilaksanakan di BPP Samaturu Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Pelatihan ini dibuka oleh Kadis Tanaman Pangan dan Hortikultura Kolaka Bapak Ir. Muh. Bachrun Hanise yang diikuti sebanyak 30 orang pelaku usaha dan pelaku utama, berasal dari 6 kecamatan.
Dengan adanya pelatihan ini diharapkan pelaku utama dapat mengoptimalkan peningkatan produksi tanaman padi serta dapat mengatasi adanya serangan hama dan penyakit yang biasa menyerang ternak padi, terutama pengendalian yang dilakukan dengan bahan-bahan alami. “ungkap Kepala Dinas.
Peserta pelatihan juga diajarkan bagaimana membuat Pestisida yang Ramah Lingkungan dan berbagai pestisida nabati untuk pengendalian hama dan penyakit.
Diharapkan dengan adanya pelatihan, dapat menghasilkan sumber daya manusia pertanian yang siap dipakai, profesional, inovatif, kreatif dan berwawasan global sehingga dapat terwujud pertanian yang produktif, tangguh, efisen dan mampu berdaya saing.**//Popalayah.(Al-Az).
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram