-->

Senin, 03 Februari 2025

Pembangunan Berkelanjutan Menjadi Pusat Perhatian di HUT ke-65 Bulukumba

Bulukumba, Sigapnews.com, Peringatan 65 tahun Kabupaten Bulukumba yang dipusatkan di Lapangan Pemuda, Senin, 3 Februari 2025, mengusung tema Ketahanan Pangan untuk Pembangunan Berkelanjutan. 

Penjabat Gubernur Sulsel Prof Fadjry Djufry mengapresiasi tema yang diusung, karena sesuai dengan Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto, yaitu memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

"Pak Presiden Prabowo pada berbagai kesempatan menyampaikan terkait swasembada pangan dan energi adalah program utama beliau. Oleh karena itu tentunya sebagai Penjabat Gubernur, saya sangat mengapresiasi dan berterima kasih Bulukumba sudah menjadi kabupaten terdepan dalam mendorong swasembada pangan di Sulawesi Selatan," kata Prof Fadjry Djufry, dalam sambutannya.

Perayaan HUT Bulukumba ini juga menghadirkan atraksi budaya. Prof Fadjry Djufri menilai, Bulukumba adalah daerah yang lengkap kekayaan sumber daya alamnya. 

"Semua adalah emas, di laut ada ikannya, pantainya ada Bira, perkebunan hortikultira, tanaman pangan dan peternakannya ada semua," ujarnya.

Ia sebagai penjabat gubernur mengapresiasi pemerintah daerah yang telah bersinergi dan berkolaborasi sehingga menorehkan banyak keberhasilan. Termasuk dalam menjaga inflasi.

"Apa yang didapatkan  adalah hasil kerja semua, ini semua bukan pekerjaan yang instan," ucapnya disambut tepung tangan. 

"Bulukumba adalah satu-satunya kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yang diundang Kemendagri melakukan presentasi terhadap capaian kinerja pelayanan publik pemerintah daerah," sambungnya.

Dalam kesempatan tersebut, Ia juga menyampaikan kabar gembira untuk masyarakat Bulukumba. Dimana, Dana Bagi Hasil (DBH) yang merupakan hak pemerintah daerah telah diselesaikan secara bertahap. "Termasuk untuk Bulukumba sebelum acara ini telah ditransfer, Alhamdulillah," ungkapnya.

Usai peringatan Hari Jadi Kabupaten Bulukumba, Pj Gubernur didampingi Bupati Andi Muchtar Ali Yusuf meninjau beberapa titik proyek pembangunan, seperti TPI Bentenge, Pasar Sentral, dan saluran irigasi yang menggunakan beton pracetak.

Andi Utta sapaan akrab Bupati Bulukumba, menyampaikan terima kasihnya kepada Prof Fadjry Djufry atas dukungannya selama ini, serta kesediaannya hadir pada peringatan HUT Bulukumba ini.

"Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan atas dukungan kepada Pemerintah Kabupaten Bulukumba dalam membantu pembangunan di Kabupaten Bulukumba," ujar.

Dia berharap, di bawah kepemimpinan transisi Prof Fadjry Djufry, sinergitas Pemerintah Provinsi dan Kabupaten semakin terjalin dalam memajukan daerah Bulukumba.

Ia menyampaikan, Bulukumba dengan potensi pertanian dan maritim yang dimiliki, maka ketahanan pangan melalui peningkatan ekonomi hijau dan ekonomi biru menjadi solusi yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan daya saing daerah.

"Kami berharap Kabupaten Bulukumba menjadi salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang menjadi pilar dari program swasembada dan ketahanan pangan Nasional," terangnya.

Di sektor pertanian, ia menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah melaksanakan program bibit unggul dan land clearing untuk meningkatkan nilai jual hasil pertanian dan perkebunan di masa mendatang. Selain itu, terus mendorong  budaya menanam melalui pemanfaatan lahan kosong dan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga serta pengendalian inflasi.

Untuk penguatan infrastruktur pertanian, sejak tiga tahun terakhir, juga telah dibangun jaringan irigasi menggunakan beton pra cetak. Ini menjadi bagian dari komitmen untuk pembangunan infrastruktur yang lebih berkualitas dengan peralihan teknologi dari metode konvensional ke metode teknologi beton pra cetak. Keunggulan utama dari pracetak adalah umur konstruksi yang lebih tahan lama dan meminimalisir kebocoran air irigasi, sehingga lebih efisien dan efektif.

Bulukumba juga memiliki garis pantai 128 kilometer, sehingga daerah ini juga mengandalkan sektor kelautan dan perikanan dalam mendukung ketahanan pangan. Program 1.000 rumpon (rumah ikan) terus dijalankan untuk meningkatkan tangkapan ikan bagi para nelayan.

Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bulukumba juga menata Pantai Merpati sebagai kawasan terpadu dengan membangun dermaga kolam labuh, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Bentenge, dan sentra kuliner. Di depan Pantai Merpati juga dibangun pemecah ombak (breakwater) sehingga kapal-kapal nelayan lebih mudah dan aman berlabuh, baik pada musim barat maupun musim timur.

Sedangkan, beberapa persembahan pembangunan, yakni Pembangunan Pasar Sentral dan Pasar Tanete, penyelesaian tahapan Pembangunan Pantai Merpati, Kolam Labuh dan Breakwater.

Selanjutnya, Pembangunan Tempat Pelelangan Ikan Bentenge dan Sentra Kuliner Ikan, Pembangunan Puskesmas Batang dan Puskesmas Borong Rappoa, Pembangunan Kantor Camat Rilau Ale dan Kantor Camat Kindang, Pembangunan Sirkuit Balap Motor Tanjung Bira, yang kemarin baru saja kita gunakan untuk ajang balapan Sinar Harapan Bira Cup Prix 2025.

Pembangunan Tribun Lapangan H. Andi Sulthan Daeng Radja Kelurahan Matekko, penuntasan pengaspalan ruas jalan Kahayya. Pemasangan Tiang Lampu Penerang jalan sebanyak 355 titik, dimana 100 diantaranya menggunakan tenaga surya, Pembangunan Pagar Pedestrian dan Pintu Gerbang Titik Nol Tanjung Bira dan Pembangunan tahap pertama Gedung Budaya Ammatoa.

"Insya Allah tahun 2025 ini akan kita selesaikan. Gedung Ammatoa ini diperuntukkan sebagai pusat aktifitas dan pagelaran seni budaya di Bulukumba," jelas bupati yang akrab disapa Andi Utta ini. 

(Red) 

Senin, 20 Januari 2025

Harga Padi di Bulukumba Masih Dibawah HPP, Padahal Pemerintah Sudah Tetapkan Standar Harga Pembelian

Bulukumba, Sigapnews.com, Untuk mensejahterakan Petani, Pemerintah telah menetapkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) komoditas padi  sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg). Ketetapan tersebut berlaku sejak 15 Januari 2025. Namun demikian di lapangan kenyataannya masih banyak yang berbeda. 

Di Kecamatan Rilau Ale, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, harga jual Gabah Kering Panen (GKP) saat ini masih rendah. Hal tersebut diungkapkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Rilau Ale, Lasbaety. “Harga jual Gabah Kering Panen (GKP) saat ini di Kecamatan Rilau Ale rendah, di bawah HPP Pemerintah, yang hanya Rp 5.400 per kg,” ujarnya, Senin 20 Januari 2025.

Sementara itu, lanjut Lasbaety, harga Gabah Kering Giling (GKG) berada di angka Rp 7.300 per kilogramnya. Meski demikian, harga tersebut sedikit lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelumnya, terutama saat terjadi cuaca buruk atau pada musim panen raya, di mana harga bisa turun hingga Rp 4.800 per kg.

Menurutnya, para petani Rilau Ale umumnya menjual hasil panen mereka langsung kepada pengepul yang datang untuk membeli gabah di sawah masing-masing. Tentu saja dengan harga di bawah HPP yang di tetapkan pemerintah. Hal tersebut membuat para petani di daerahnya berharap Bulog dapat menyerap gabah mereka supaya sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp 6.500  per kg.

Pemerintah telah menetapkan kenaikan HPP gabah dari Rp 6.000 per kg GKP menjadi Rp 6.500 per kg pada Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) Kementerian Koordinator Bidang Pangan yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Jakarta, pada Senin (6/1/2025).

Zulkifli Hasan mengatakan keputusan tersebut merupakan tindak lanjut rapat terbatas (ratas) terkait pangan yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto pada 30 Desember 2024. "Sudah diputuskan waktu pemberlakuan HPP gabah yang beras efektif 15 Januari 2025," ujarnya.


Selain harga yang rendah, papar Lasbaety, petani di Rilau Ale juga menghadapi masalah lain yang tidak kalah penting, yakni kondisi saluran irigasi yang rusak. Banyak saluran irigasi yang tidak berfungsi dengan baik, menyebabkan distribusi air tidak merata di seluruh lahan pertanian. Akibatnya, beberapa petani mengalami kesulitan dalam memperoleh pasokan air yang cukup untuk mengelola sawah mereka.

Luas lahan sawah di wilayah Rilau Ale tercatat mencapai 320 hektar, dengan produktivitas per hektar sekitar 6,5 ton. Namun, kondisi irigasi yang buruk dapat berpotensi mengurangi hasil panen dan menghambat keberlanjutan produksi pertanian di daerah ini.

“Kami berharap pemerintah dapat segera memperhatikan masalah ini dan melakukan perbaikan terhadap sistem irigasi, sehingga para petani dapat memperoleh hasil yang optimal dan harga yang lebih stabil di masa yang akan datang,” harpnya.***

Minggu, 04 Agustus 2024

Universitas Muhammadiyah (UM) Bulukumba Hadirkan Dosen Tamu dari Islamic University of Gaza

Bulukumba, Sigapnews.com, Dosen tamu dari Islamic University of Gaza bernama Nidal A.I. Abusweireh dan juga dari Al-Quds-Open University - Palestina yang bernama Ibrahim Ridwan Ramadhan  menjadi pembicara pada kegiatan International Guest Lecturer on Economics, Informatics, and Politics yang diselenggarakan oleh Kantor Urusan Internasional dan Kerjasama (KUIK) UM Bulukumba berkolaborasi dengan Lembaga Pengembangan Bahasa, Urusan Internasional dan Kerjasama (LPBKUI) Unismuh Makassar di Meeting Room UM Bulukumba, Sabtu (03/08/2024). 

Kepala KUIK, Emirati, S.Pd., M.Pd. dalam sambutannya berterima kasih kepada dosen tamu, dan semua peserta yang hadir pada kegiatan tersebut. Emirati juga mengajak seluruh peserta untuk mengutuk semua tindakan dan aksi genosida yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina.

"Terima kasih kepada Mr. Nidal & Mr. Ibrahim selaku dosen tamu, kepala LPBKUI Unismuh Makassar, dosen UM Bulukumba dan mahasiswa yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Kehadiran dosen yang berasal dari Palestina di Kampus UM Bulukumba ini semakin menguatkan komitmen dan sikap kami untuk mendukung kemerdekaan Palestina, dan menolak semua tindakan Israel terhadap Palestina yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan", ucapnya.

Ibrahim Ridwan Ramadhan di hadapan peserta Kuliah Tamu Internasional bercerita tentang bagaimana kondisi negaranya dalam bidang informasi, ekonomi dan politik selama ini, agresi dan tindakan yang dilakukan oleh Israel terhadap negaranya bukan hanya membuat ratusan ribu masyarakat Palestina meninggal dunia dan cacat, itu juga merusak tatanan ekonomi, informasi dan politik.

"Keadaan negara kami benar-benar memilukan sejak terjadinya perang, benar-benar memilukan, kami sangat membutuhkan kerjasama dan dukungan Indonesia terutama dari para pihak perguruan tinggi untuk mendukung dan mendoakan kemerdekaan Palestina", ungkapnya.

"Melalui kegiatan ini kami juga berharap referensi pendidikan di kampus ini bertambah, guna meningkatkan kualitas perdamaian masyarakat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di tengah tidak stabilnya ekonomi, informasi, dan politik yang terjadi di negara kami disebabkan oleh konflik yang berkepanjangan", tambahnya. 

Senada dengan pendapat di atas, Nidal juga mengungkapkan bahwa kekuatan ekonomi bangsa harus didukung oleh keamanan negara yang cukup. 

"Indonesia bisa berkembang dikarenakan oleh kurangnya konflik yang terjadi, sehingga masyarakat merasa aman untuk menjalankan usaha, berbisnis, dan membangun relasi dengan banyak pihak, beda di Gaza Palestina yang saat ini mengalami krisis dampak dari perang yang menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, politik dan informasi", ungkapnya.

Andi Fatwa salah satu mahasiswa UM Bulukumba mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat menarik karena bisa mendapatkan informasi langsung terkait konflik Palestina-Israel dari sumber yang jelas. 

Pada kesempatan ini, Andi Fatwa juga memberikan pertanyaan terkait warga Palestina yang harus meninggalkan tanahnya sedangkan Israel dulu hanya menumpang di Gaza. 

"Tidak elok rasanya ketika kita mengusir pemilik rumah, sedangkan yang ingin berkuasa hanyalah tamu, sungguh politik bisa mengubah banyak hal", tuturnya.

Setelah kurang lebih 2 jam pertemuan yang berisi diskusi dan tanya-jawab, acara ditutup dengan do'a bersama, semoga saudara-saudara kita di Gaza Palestina segera mendapatkan apa yang menjadi haknya. 

"Semoga konflik segera usai, dan semoga Palestina mendapatkan dukungan dari negara-negara di dunia agar bisa benar-benar merdeka.

Rabu, 24 Juni 2020

Sebut Kajari dan Kapolres Positif Covid-19, Bupati Bulukumba Isolasi Mandiri


Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali (Foto ist).

Sigapnews.com, Bulukumba (Sulsel) -Bupati Bulukumba Sulawesi Selatan, A.M Sukri Sappewali mengumumkan dirinya telah melakukan isolasi mandiri yang dimulai pada, Selasa (23/6/2020).

Hal tersebut diumumkan orang nomor satu di Bulukumba ini melalui pesan WhatsApp (WA), Sealsa (23/6). Pengumuman Bupati ini juga telah beredar luas diberbagai WA group.

DENGAN POSITIF NYA KAJARI KAPOLRES DAN KA BPD BULUKUMBA DENGAN SENDIRINYA SAYA HARUS DIISOLASI DIRI SAMBIL MENUNGGU HASIL TEST  MOHON MAAF DEMI KEAMANAN DAN KESEHATAN KITA  TDK BISA DULU BERINTERSAKSI LANGSUNG 🙏🙏🙏

#Bupati Bulukumba

Demikian bunyi isi penyampaian Bupati Bulukumba dalam WA Group yang beredar pada, Selasa (23/6) siang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Bulukumba, Daud Kahal membenarkan hal tersebut, ia mengatakan pengumuman Bupati, A.M Sukri Sappewali melakukan isolasi mandiri itu disampaikan di WA Group jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) pasca disebutkannya, Kajari, Kapolres, hingga kepala BPD positif virus Corona.

“Iya pak Bupati sendiri yang umumkan di Group Pemkab,” ujarnya saat dikonfirmasi awak media.

Saat ini, lanjut Kadis Kominfo itu, Bupati berlatar belakang TNI itu melakukan isolasi mandiri di rumah jabatan (Rujab), di Jl. Anggrek, Bulukumba.

Bupati sendiri juga telah melakukan Swab tes, dan menunggu hasil.

“Bupati isolasi di Rujab sambil menunggu hasil swabnya,” jelas Daud.

Diberitakan sebelumnya, Kapolres Bulukumba, AKBP Gany Alamsyah Hatta mengumumkan dirinya positif Covid-19.

Pengumuman Kapolres ini menuai pujian dari warga Bulukumba karena dinilai sangat membantu dalam upaya memutuskan mata rantai penyebaran covid-19 di Bulukumba. Diketahui ia saat ini menjalani karantina di RS Bhayangkara Makassar.

Senin, 22 Juni 2020

Tak Sampai 24 Jam Pelaku Pembunuhan di Bulukumba Berhasil Diringkus



Sigapnews.com, Bulukumba (Sulsel) - Tak sampai 24 jam lamanya, Unit Resmob Polres Bulukumba berhasil meringkus terduga pelaku penganiayaan dan pembunuhan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia, Minggu (21/06/2020).

Peristiwa penganiayaan dan pembunuhan yang menyebabkan korbannya meninggal dunia ini terjadi di Jl. Sungai Teko, Kelurahan Kasimpureng, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba.

Setelah mengambil keterangan saksi di tempat kejadian, Unit Resmob yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Berry Juana Putra, SIK didampingi Kanit Resmob Aiptu Ardiman Yacob berhasil menangkap pelaku Heri (20) di Kecamatan Pa'jukukang, Kabupaten Bantaeng.

Korban Hakim (45) sopir mobil warga Jalan Sungai Teko, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba meregang nyawa setelah ditikam dengan sebilah badik oleh Heri (20) yang merupakan anak tirinya sendiri.

Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Berry Juana Putra, SIK mengatakan, kejadian ini berawal pada saat korban datang dari Bantaeng memeriksa keadaan rumahnya, kemudian bertemu dengan pelaku dan terjadi pertengkaran mulut, korban kemudian berusaha menikam pelaku namun berhasil ditangkis dan badik korban terjatuh.

"Pelaku Heri (20) kemudian mengambil badik tersebut dan kemudian menikam korban sebanyak dua kali yang mengenai bagian bawah dada dan bawah ketiak korban yang mengakibatkan korban meninggal dunia," ungkap AKP Berry Juana Putra, SIK.

Dari hasil interogasi awal, pelaku mengakui benar dirinya yang telah melakukan penganiayaan dan pembunuhan yang menyebabkan korban meninggal dunia, dimana
sebelumnya ada konflik keluarga.

Dimana isteri korban Murni adalah ibu kandung pelaku kerap cekcok antara korban dengan isterinya (ibu pelaku). Pada saat kejadian isteri korban sudah 4 hari meninggalkan rumah karena bertengkar. (Red).

Sabtu, 09 Mei 2020

6 positif covid-19, RPBB : Tuntut Pemda Laksanakan Protokol Pencegahan sesuai Surat Edaran


Sigapnews.com, Bulukumba (Sulsel) - Relawan Pemuda Bulukumba Bersatu (RPBB) Menuntut Pemerintah Daerah mulai dari tingkat Kabupaten, Kecamatan dan hingga tingkat Desa/Kelurahan agar melaksanakan pencegahan dan penanganan Covid-19.

Lebih serius dengan tujuan memutus rantai penularan covid-19 berdasarkan Surat Edaran Menteri Desa, PDTT Nomor 8 Tahun 2020 tentang Desa Tanggap Covid-19 dan Penegasan Padat Karya Tunai Desa.

Para relawan berharap pemuda di tiap desa bisa bersinergi dengan Pemerintah setempat dengan cara ikut menginisiasi gerakan-gerakan yang bisa membantu terealisasinya Kebijakan Pemerintah pusat sehingga penyebaran Virus Covid-19 usai dan tidak memperburuk dampak ekonomi yang semakin mempersulit kehidupan masyarakat

Irwan selaku Koordinator relawan kabupaten Bulukumba mengatakan  hampir semua Desa/Kelurahan tidak menjalankan sesuai protokol pencegahab sesuai Surat Edaran. hal ini menandai ketidakseriusan dan pemerintah daerah dari Bupati, Camat, dan Desa/Kelurahan masih kurang memperhatikan dan tidak serius menangani pandemi ini.

"kasus positif di Kabupaten Bulukumba sudah 6 orang, 2 sembuh dan 4 masih dalam perawatan. Tentu kita tidak menginginkan penambahan lagi." Tuturnya Irwan pada saat rapat pertemuan dengan sejumlah pemuda dari berbagai kecamatan. Sabtu (09/05/2020).

Irwan menambahkan kita semua tidak menginginkan Kabupaten Bulukumba menjadi daerah yang di anggap zona merah. Untuk itu, sangat perlu percepatan penanganan serta kesigapan yang terintegrasi dari tingkat Bupati, Camat dan Desa/Kelurahan demi mengantisipasi bertambahnya orang yang terjangkit.

"Masalah ini adalah masalah kita bersama. Hanya perlu pencegahan untuk menyelamatkan yang belum terjangkit dan penanganan untuk menyembuhkan yang telah terjangkit," tegasnya Irwan. (**).

Sumber : GowaMo

Poktan JENNAE II Bulukumba Hasilkan Panen Cabe 250 Kg /panen Meski Sering Alami Kendala


Sigapnews.com, Bulukumba (Sulsel) - Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang banyak dibudidayakan oleh petani di Indonesia dan memiliki beberapa manfaat bagi kesehatan. Kegiatan produksi pertanian di masa pandemi virus Covid-19 ini harus tetap berjalan.

Sesuai arahan Menteri Pertanian, Syahrul yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi Covid-19.

Ketersedian stok pangan termasuk cabai merah menjadi hal yang utama bagi pemerintah", ungkapan tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani cabai merah di berbagai daerah.

Sejalan dengan arahan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi mengatakan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.

"Saat ini pejuang melawan Covid-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi," ujar Dedi.

Arahan tersebut dipenuhi oleh Poktan  Jennae II Kecamatan Gantarang, Kabupaten Bulukumba, panen cabai merah keriting guna memenuhi kebutuhan dasar masyarakat, dimana cabai merupakan bumbu yang wajib tersedia didapur.

Rahmi Yuliana Penyuluh Pertanian pendamping  mengatakan bahwa panen kali ini menggunakan varietas pilar dengan luas panen 0,15 Ha dan  hasil yang diperoleh 250 kg per sekali panen. Hanya saja kendala yang dihadapai petani cabai saat ini harga pendistribusian menurun yaitu 5000/kg.

"Proses distribusi juga sedikit terhambat, akibat kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan pemerintah daerah, Sehingga kesulitan menjual hasil panen petani," Katanya, Sabtu (9/5/2020).

Mustamin Ketua Poktan Jennae II mengungkapkan Selama pembatasan aktivitas masyarakat di luar rumah, kami petani tidak bisa leluasa mendistribusikan ke pasar, karena keterbatasan jam operasional pasar. Padahal jika tidak segera dijual akan cepat membusuk.

"Hal tersebut tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap melakukan panen dan tetap berproduktif ditengah pandemi cocovid-19," pungkasnya.

Penulis :  Heppy Sinaga
Sumber Data :  Rahmi Yuliana / Penyuluh Pertanian Bulukumba

Senin, 06 April 2020

Meski Di Tengah Wabah Covid 19, Petani di Bulukumba Tetap Semangat Panen Padi

Sigapnews.com,  Bulukumba - Kelompok Tani ( Poktan) Cinranae 2 di Desa Bontosunggu Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba provinsi Sulawesi selatan mulai mekakukan aktivitas panen padi ditengah Wabah virus Covid-19, Selas (7/4/2020).

Ditengah kebijakan Pemerintah untuk tinggal dalam rumah "stay at home", namun ini tidak berlaku bagi petani di Desa Bontosunggu.

Mereka tetap harus turun ke lahan melakukan kegiatan budidaya dan  pemanenan untuk menjamin ketersediaan pangan bagi kita semua, khususnya beras yang menjadi makanan pokok di Indonesia.

Hal itu dilakukan sehubungan dengan pesan Menteri Pertanian dalam kondisi pendemi Corona , Masyarakat harus bersatu dan saling menjaga situasi negara agar tetap kondusif, memang corona ini membuat ekonomi menurun, tapi harus diperhatikan salah -satunya lapangan kerja yang harus tetap berproduksi adalah Bidang Pertanian untuk menjamin ketersedian pangan di seluruh wilayah Indonesia.

Himbauan tersebut diperkuat oleh Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi  yang menyerukan agar para penyuluh mendorong petani tetap produktif sebagai upaya penyediaan pangan dan pemanfaatan jejaring.

Dalam menghadapi panen raya di seluruh Indonesia, dalam situasi ini akan menjadi kepanikan masyarakat terutama petani kita, maka dari itu Kelompok Tani Cinranea 2 mengambil bagian dalam melawan Pendemi Covid 19 dengan  tetap melakukan Panen untuk memenuhi ketersedian pangan khususnya di wilayah Sulawesi Selatan.

Muhammad  Ajis selaku petani dari  kelompok tani Cinranae 2 Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba mengatakan bahwa panen saat ini tidak terhambat dengan wabah virus covid 19 atau Virus Corona.

Dalam kegiatan panen tersebut di dampingi penyuluh pertanian Desa Bontosunggu Andi Nastainah, melakukan kegiatan panen padi dilahannya seluas 2 ha dengan produksi rata-rata sekitar 6,1 Ton Gabah/ ha. yang didukung oleh pemanfaatan Alsintan sehingga dapat mendukung percepatan olah tanah, tanam menggunakan combine harvester, sehingga waktu pekerjaan panen lebih efektif dan efisien, selain itu juga menjaga jarak dengan petani lain serta untuk menekan kehilangan hasil.

Besar harapan kepada  Petani dan penyuluh sebagai ujung tombak pertanian agar Tetap semangat menggerakkan roda pembangunan sektor pertanian. *(Ris-Erm) BBPP-BK#

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved