-->

Sabtu, 27 Juli 2024

Sejak SMA Randa Sudah Terbiasa Bekerja

Sejak SMA Randa Sudah Terbiasa Bekerja


Jakarta, Sigapnews.com, Randa adalah pemuda kelahiran Kota Padang, Sumatera Barat 20 tahun silam saat ini tengah menggeluti pemasaran "Kang-Es" sejak dua minggu belakangan ini. Baginya ini adalah pekerjaan yang ketiga kalinya.

Ia saat ini bekerja di pabrik es dengan ikon "Kang-Es" dengan 12 aneka rasa mulai rasa coklat, aren, jeruk hingga matcha terletak di Jalan Palmerah Utara II, Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat memiliki karyawan lebih dari seratusan orang.

"Kami mendapat gaji Rp. 2.900.000 per bulan dengan bonus Rp. 15.000 bila mampu menjual 75 cup per hari. Tapi, bila 3 bulan kinerja tidak bagus, maka kontrak kerja diputus, " Kata Randa,Sabtu (27/7) sore di Jakarta.

Ia bersama sepupunya Aris juga ikut memasarkan produk milik Tuan Hansen yang tidak jauh dari SMP Negeri 101 Palmerah. Sore saat ditemui Kang-Es tinggal 12 cup saja, sedangkan sang sepupu masih tersisa 22 cup dari pengambilan 55 cup sejak pagi harinya keluar pabrik.

Randa mengaku target minimal omzet adalah Rp. 300.000 per hari. Bila tidak sampai maka karyawan kena Surat Peringatan. Ujung-ujungnya tidak lanjut kontrak alias diberhentikan. Mungkin dianggap tidak produktif. 

"Saya sudah terbiasa bekerja. Bahkan saat bersekolah di SMA pun sudah berkerja di bagian membordir pakaian milik tetangga yang punya konfeksi di Padang," aku Randa yang lulus lebih muda dari kawan-kawan sebayanya. 

Sebelum bekerja di Kang-Es ia bekerja di Tanjung Pinang, Riau Kepulauan. Disana bagian pengangkutan barang-barang supermarket.... Sehingga untuk bekerja di Kang-Es mampu melewati target yang ditetapkan perusahaan. 

Ia akui masuk ke perusahaan Kang-Es dari referensi yang diberikan oleh rekan yang lebih dulu bekerja beberapa hari sebelumnya. Bersama Aris ia kost di dekat Stasiun Tebet. Untuk ke Palmerah kadang bermotor berdua dengan sang sepupu, dan kadang memilih KRL. 

"Pertimbangan saya, tempat kerja dekat dari Stasiun Palmerah, ongkos irit naik KRL bila naik motor menangnya cuma bisa lebih cepat kemana-mana setelah gerobak masuk ke pabrik. Naik kereta lebih santai melepas penat dan  jangan lupa cuma Rp. 3.000 ongkosnya, " Tutup Randa.

Read other related articles

Also read other articles

© Copyright 2019 SIGAPNEWS.COM | All Right Reserved