Bantaeng, Sigapnews.com, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini lebih selektif dalam menyalurkan pupuk bersubsidi.
“Anggaran untuk pupuk subsidi memang dikurangi agar pupuk bisa lebih maksimal dan bermanfaat bagi petani yang membutuhkan," kata Mentan dalam keterangan tertulis, Senin (20/07/2020).
Dengan adanya pengurangan anggara itu, SYL pun meminta petani tidak hanya tergantung pada pupuk subsidi dan juga manfaatkan pupuk non-subsidi.
Terkait hal itu, Kementan melalui Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy mengimbau, petani di Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk memanfaatkan pupuk non-subsidi bila alokasi pupuk bersubsidi sudah terealisasi seluruhnya.
Menurut dia, upaya memanfaatkan pupuk non-subsidi tersebut dilakukan untuk memastikan budidaya pertanian tetap berlangsung.
Meski demikian, realisasi pupuk subsidi untuk Kabupaten Bantaeng sendiri sudah mencapai 7.217 ton.
“Jika alokasi pupuk subsidi tidak mencukupi, maka petani dapat menggunakan alternatif pupuk non-subsidi, sehingga pertanian dapat terus berlangung,” ujar dia.
Selain itu, Sarwo Edhy mengatakan bahwa penerima pupuk bersubsidi akan dilakukan berdasarkan pengajuan yang ada dalam data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (eRDKK).
“Daerah mengajukan alokasi dan nama penerima pupuk dalam eRDKK, serta melalui verifikasi bertahap," kata Edhy seperti dalam keterangan tertulisnya.
Ia melanjutkan, data yang diajukan tersebut selanjutnya disinkronkan dengan serapan pada tahun sebelumnya.
"Jika sudah sinkron, data itu yang digunakan dalam penyaluran pupuk bersubsidi tahun ini,” katanya.
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram