Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) -Anggota Kelompok Tani (Poktan) Takisela, Desa Kiawa I, Kecamatan kawangkoan utara, Kab. Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, memulai menanam padi, Kamis (14/5). Para petani tetap melakukan aktivitasnya dengan tanam padi memasuki pertengahan ramdhan ini meski di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
Niko Silam salah satu anggota Poktan Takisela menyebutkan, dirinya sebagai petani yang sehari-harinya memang bekerja di sawah, melakukan percepatan pengolahan lahan setelah panen, karena potensi ketersediaan air yang memadai sehingga langsung bersiap untuk menanam padi kedua kalinya.
“Saya tidak bisa hanya diam di rumah saja, Walaupun ada virus Corona, bagaimana mau makan jika kami di rumah saja, beberapa hari yang lalu kami sudah panen,
terlebih selagi adanya potensi air yang tersedia, sehingga harus segerakan mengolah lahan dan menanami kembali,” ujar pria asli Kiawai ini.
Beliau juga menyatakan bukan bermaksud mengabaikan imbauan pemerintah yang mengajak diam di rumah dan jaga jarak karena Covid-19, tetapi kami sebagai petani harus tetap mengolah lahan dan tetap menanam padi. Karena sudah menjadi keharusan bagi petani untuk kembali mengolah lahannya. Namun kami tetap bekerja sesuai protokol pencegahan Covid-19, yaitu menjaga jarak aman, pakai masker, dan selalu menjaga kebersihan tangan serta kesehatan.
Penyuluh pertanian pendamping, Niko mengungkapkan bahwa dengan bergerak dan berjemur di sawah, bisa meningkatkan kekebalan tubuh terhadap penyakit serta jika petani tidak bergerak lakukan percepatan tanam setelah panen tentunya akan berpengaruh pada ketersediaan pangan nantinya.
"Saat ini kami sudah melakukan penanaman padi sekitar 0,5 Ha dengan varietas Ciherang, dan tentunya setelah semua lahan diolah nantinya langsung kami lakukan tanam lagi, terus menerus supaya proses tanam ini lebih cepat,"tutur Niko.
Seperti pesan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) kepada seluruh insan pertanian harus tetap melakukan pekerjaannya di tengah Pandemi Covid 19, khususnya mencegah terjadinya krisis pangan.
“Walaupun dalam kondisi pandemi covid-19, don’t stop, maju terus, pangan harus tersedia dan rakyat tidak boleh kekurangan pangan. Setelah panen segera lakukan percepatan tanam, tidak ada lahan yang menganggur selama satu bulan,” tegas SYL.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Prof. Dedi Nursyamsi mengatakan, masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dengan pangan yang sehat dan bergizi akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita juga kuat.
“Ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian,” katanya.
Sementara itu, para petani di desa tetangga sebagian sudah menanam padi kembali. Sebagian lainnya baru tahap persiapan pengolahan lahan untuk ditanami.(BBPP-BK).
Penulis : Al AzIz / Hari Ismanto
Editor : Jamaluddin Al Afgani
Sumber : Max Sampul, SP (Penyuluh Pertanian Kab. Minahasa)
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram