Sigapnews.com, Pinrang (Sulsel) - Kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Jepang yang dituangkan ke dalam Nota Kesepakatan Bersama (MOU) antara Kementerian Pertanian Cq. Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) dengan Asosiasi Petani Jepang (JAEC) dalam melaksanakan kegiatan petani muda Indonesia yang melakukan magang ke Jepang.
Tujuan program kegiatan magang ke Jepang ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk menjawab permasalahan pengembangan SDM petani.
Sesuai dengan tujuan program, kegiatan magang dipandang dapat menjadi solusi bagi peserta untuk dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan mental pemagang dalam mengelola usaha pertanian yang berorientasi agribisnis dan meningkatkan kemampuan teknis manajerial calon pemagang dalam mengelola agribisnis sesuai dengan komoditinya serta menumbuh kembangkan etos kerja bagi pemagang dan lingkungan usahanya.
Abdul Rasyid Ridho adalah salah satu alumni Pelatihan Kewirausahaan Bagi Pemuda Tani Calon Magang Jepang yang dilaksanakan di BBPP Batangkaluku Tahun 2018.
Ridho sapaan akrab dari Abdul Rasyid, lolos seleksi mengikuti magang di Jepang selama satu tahun di Provinsi Aichi Jepang.
Sekembalinya ke Indonesia tanggal 28 Februari 2020, ia langsung mempraktekkan pengalaman kerja yang didapatkan selama di Jepang.
Setibanya di kampung halaman, tepatnya di desa Langnga Kecamatan Mattiro Sompe, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan.
Ridho begitu semangatnya langsung menerapkan keterampilan didapatkan selama magang di Jepang yaitu mengolah lahan sawahnya seluas 4 ha dan beternak ayam ras 300 ekor juga itik sekitar 300 ekor.
“Sangat banyak pengalaman yang didapatkan selama magang di Jepang, bukan hanya dibidang ilmu pertanian tetapi etos kerja masyarakat Jepang, budaya dan yang terpenting adalah relasi dari berbagai Negara seperti Thailand, Philipina dan Jerman yang sampai saat ini kami sering berkomunikasi tentang perkembangan pertanian di Negara masing-masing”, ujar Ridho. Kamis (14/5/2020).
“Pengalaman yang paling berkesan selama di Jepang adalah ketika kami diwawancarai dan diliput di TV Jepang terkait dengan pertanian terpadu dan sebagai anggota tetap pemasok sayur disalah satu toko swalayan di provinsi tersebut dan kami juga menjadi petani termuda di provinsi Aichi”, imbuhnya.
Ridho berharap ilmunya dapat membantu dan memotivasi teman-temannya untuk bisa mencintai pertanian dan terjun ke pertanian di usia muda. Karena pertanian saat ini sudah maju, mandiri dan modern. Ridho meyakini dengan semakin banyaknya petani muda milenial yang terjun ke pertanian, akan semakin maju pula pertanian di Indonesia.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin limpo mengungkapkan, kini banyak petani milenial yang sukses menjadi pengusaha di berbagai sektor pertanian dan mengembangkan usahanya dari hulu hingga hilir.
“Saat pandemi covid 19 yang masih dihadapi sejumlah negara termasuk Indonesia, sektor pertanian semakin dibutuhkan untuk memenuhi ketahanan pangan. Pertanian seperti apa yang dibutuhkan, pertanian yang efektif, efisien dan transparan yang dapat dilakukan melalui petani milenial yang modern” ujar SYL.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Nursyamsi melalui aplikasi zoom dari Agriculture War Room (AWR) Kementan, menambahkan, keberadaan para petani milenial sangat diperlukan untuk menjadi pelopor sekaligus membuat jejaring usaha pertanian.
"Sumberdaya Manusia Pertanian merupakan penggerak utama pembangunan pertanian. Untuk itu kita harus mampu mencetak generasi muda dibidang pertanian yang maju, mandiri dan modern”, tegas Dedi.BBPP-BK.
Penulis : Sumarni dan Rezky Yulianti
Editor : Jamaluddin /Risna
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram