Sigapnews.com, Minahasa (Sulut) -
Gunakan masker dan selalu menjaga jarak saat di lahan pertanian. Begitulah gambaran kondisi saat ini, petani di Desa Seretan Kecamatan Lembean Timur Kabupaten Minahasa Provinsi Sulawesi Utara yang melakukan panen bawang merah.
Petani bawang merah, Welem Lowing, menyatakan bahwa aktivitas petani tetap normal seperti biasa, dengan tetap menerapkan aturan di tengah Pandemi Covid-19. Welem melanjutkan, pada musim ini varietas yang ditanam adalah varietas Langsuna. Jumat (8/5/2020).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dalam kondisi apapun, termasuk dalam situasi wabah Pandemi Covid-19.
Sektor pertanian tidak boleh berhenti dalam kondisi apapun. Kita harus pastikan tersedianya pangan untuk seluruh rakyat Indonesia. Ketersedian stok pangan termasuk bawang merah menjadi hal yang utama bagi pemerintah", ungkapan tersebut dibuktikan dengan kemampuan produksi petani bawang merah di berbagai daerah.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menegaskan masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa. Meskipun saat ini negara kita diserang wabah Covid-19 tetapi petani tetap semangat tanam, semangat olah dan semangat panen, Ini membuktikan pertanian tidak berhenti.
Sementara itu, Penyuluh Pertanian Bertty Oroh, mengtakan bahwa panen bawang merah kali ini menyebabkan harga bawang merah mulai merangkak naik, disebabkan permintaan yang tinggi khususnya menjelang Lebaran. Di sisi lain, perubahan atau pergeseran musim tanam akibat perubahan iklim memang cukup mempengaruhi ketersediaan bawang merah di Kabupaten Minahasa.BBPP-BK.
Penulis : Hari ISMANTO
Eeditor : Al Az
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram