Sigapnews.com, Sidrap - Kementerian Pertanian mendapat tanggung jawab untuk memastikan stok pangan cukup dalam mewujudkan ketahanan pangan, sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat memiliki akses terhadap pangan sekalipun mereka berada di rumah akibat wabah Covid-19 yang mengharuskan social distancing.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menilai bahwa bangsa yang mandiri dan merdeka harus memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Okeh karena itu, penguasaan teknologi pertanian mutlak dilakukan agar semakin memudahkan peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian.
“Pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, memanfaatkan sains dan riset yang lebih kuat sehingga bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan kita,” tegas Mentan Syahrul.
Sementara, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi juga menegaskan Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa.
“Masyarakat Indonesia semua butuh pangan. Dari pangan yang sehat dan bergizi maka akan membuat imunitas tubuh yang kuat, otomatis membuat bangsa kita sehat. Dan ketersediaan pangan dan olahan yang sehat itu, semua berkat kalian sebagai pahlawan pertanian, sebagai pejuang dalam melawan COVID-19 ini,” tegas Dedi.
Salah satu pejuang pangan yang berusaha tetap eksis di tengah wabah Covid-19 adalah anggota Kelompok Tani (Poktan) Lakara II, Kelurahan Amparita, Kec. Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap, Provinsi Sulawesi Selatan.
Didampingi penyuluh pertanian St. Rawasiah, SP, Poktan Lakara II melakukan panen padi Varietas Ciherang dengan provitas 7 ton/ha.
Produksi tanaman padi di Kabupaten
Sidrap pada tahun 2017 mencapai
665.287 ton yang dipanen dari areal
seluas 106.327 Ha atau dengan
produktivitas sebesar 6.25 Ton/Ha.
"In Syaa Allah stok pangan cukup, apalagi Kab. Sidrap sebagai salah satu lumbung padi Nasional sedang memasuki panen raya. Kami sangat senang melihat semangat petani dalm panen, apalagi panen menggunakan teknologi tepat guna combine harvester sehingga mengefisienkan waktu dan meminimalkan kehilangan hasil," jelas Rawasiah, Sabtu (18/4/2020).
Seiring dengan peningkatan jumlah korban akibat Covid-19, Rawasiah berpesan, "Bapak dan ibu semua, tolong tetap di rumah yah, biar kami dan para petani yang ke lapangan untuk mempersiapkan kebutuhan pangan". Tuturnya.(JML) BBPP-BK.
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram