Sigapnews.com, Petani di Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan melakukan panen padi meskipun wabah Pandemi Covid-19 belum juga mereda.
Petani didampingi Penyuluh Pertanian dan Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) terus berupaya mengendalikan hama (walang sangit dan tikus) dan penyakit busuk leher (blas) selama masa pertumbuhan padi hingga masa panen. Kamis (30/4/2020).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, negara sedang dalam kondisi yang tidak biasa dan sebagai pejabat pemerintah di bidang pertanian harus hadir menyelamatkan 267 juta jiwa penduduk Indonesia. Oleh karena itu, pada masa Pandemi COVID-19 ini saatnya pemerintah bergerak untuk membantu dan meyakinkan bahwa kondisi akan baik-baik saja.
Contohnya seperti yang terlihat bahwa panen padi masih berlangsung di beberapa wilayah, kebutuhan pangan rakyat pasti tercukupi. Ada 2 sektor yang tidak boleh berhenti dalam situasi seperti ini yaitu sektor pertanian dan dan kesehatan. Pada kesempatan tersebut SYL juga mengucapkan terimakasih kepada para petani yang selalu bersemangat dan seolah tidak mengenal wabah virus covid 19.
Jangan biarkan negara ini terseok seok karena wabah ini, kita harus maju bersama sama," tuturnya.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menambahkan “Saat ini Kementerian Pertanian bertranformasi dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern dan Era Industri 4.0, ciri ciri pertanian modern terlihat dari pelaku usaha pertanian dalam penggunaan teknologi informasi, internet dan juga penggunaan alat dan mesin pertanian. Oleh karena itu, pengoperasian alsintan dalam panen raya padi merupakan hal yang mutlak," tegas Dedi.
Kegiatan panen padi di Luwu Timur sudah dimulai dan puncaknya diperkirakan pada bulan Mei. Menurut Marianus Tanan, Penyuluh Pertanian setempat, petani di Poktan Budidaya, Desa Teromu, Kecamatan Mangkutana, Kabupaten Luwu Timur, aktif melaporkan kondisi pertanaman padinya kepada Penyuluh Pertanian dan petugas POPT, sehingga hama dan penyakit tidak sampai menimbulkan dampak merugikan bagi pertanaman padi.
Marianus menambahkan, varietas padi yang ditanam adalah varietas Ciherang dengan provitas 7,5 ton per ha. Saat ini panen padi sudah menggunakan Alsintan Combine Harvester sehingga lebih cepat, bersih, menekan potensi kehilangan hasil dan hemat tenaga serta biaya. (HRI) BBPP-BK.
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram