Sigapnews.com, Pinrang - Pertanian harus terus berjalan, demikianlah ungkapkan Menteri Pertanian yang sering digaungkan dalam memotivasi seluruh insan pertanian di negeri ini.
Salah satu tumpuan besar dalam memajukan pertanian di negeri ini adalah generasi muda yang biasa disebut petani milenial.
Salah satu generasi milenial yang sukses dalam menjalankan bisnis di Bidang Pertanian adalah Bahtiar yang Lahir di Kabupaten Pinrang, provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 08-06-1989.
Bahtiar memulai bisnis di Bidang Pertanian setelah mengikuti Program Magang Jepang yang difasilitasi oleh Kementerian Pertanian pada tahun 2014.
Menurut Bahtiar, pada mulanya dia mengikuti pelatihan kewirausahaan bagi pemuda tani pada tahun 2011 di BBPP Batangkaluku.
"Alhamdulillah setelah mengikuti pelatihan kewirausahaan bagi pemuda tani akhirnya saya bisa lolos seleksi untuk diberangkatkan ke Jepang tahun 2012-2014, ujarnya ke awak media kabartujuhsatu.com, Selasa (7/4/2020).
Setelah kembali dari Jepang, Bahtiar memulai usaha di bidang pertanian dengan menanam padi, jagung dan beternak sapi sekaligus mendirikan Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Alam Indah di Desa Rajang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang Prov. Sulawesi Selatan.
Awal kesuksesan Bahtiar dimulai ketika kelompok Tani tempat dia bernaung mendapat bantuan alat panen padi (Combine Harvester).
"Alhamdulillah, setelah mendapat bantuan alat panen padi (Combine Harvester), alat ini saya kelola secara profesional bersama anggota kelompok tani lainnya, karena saya melihat prospeknya yang bagus, maka saya memberanikan diri untuk membeli 1 unit Combine Harvester yang besar, ungkap Bahtiar.
"Dari hasil keuntungan combine inilah saya gunakan kembali untuk menambah armada 1 unit combine harvester, sehingga saat ini sudah ada tiga armada, 1 unit milik kelompok dan 2 unit milik pribadi, terang Bahtiar.
Dikatakannya bahwa, Dari tiga unit Combine yang beroperasi saat ini, Bahtiar mempekerjakan 21 karyawan.
"Alhamdulillah, satu unit combine harvester rata-rata menghasilkan 45 juta per bulan dengan keuntungan bersih 30 Juta/unit, ungkap Bahtiar.
Menurutnya, Rata-rata combine harvester miliknya beroperasi normal selama 7 bulan dalam 1 tahun. Hal ini karena 2 armada miliknya beroperasi di tempat lain yang sedang panen.
Satu kesyukuran bagi kita di Sulsel, lanjut Bahtiar, karena hampir sepanjang tahun ada panen, sehingga alat bisa beroperasi secara maksimal, katanya dengan rasa bersyukur.
Dijelaskan Bahtiar bahwa, meskipun sedang musim Covid 19, tetapi karena permintaan petani cukup tinggi untuk panen sehingga armadanya tetap beroperasi, tukasnya.
"Kita tetap maksimalkan, agar padi petani aman, dan tentu keamanan pangan juga terjaga karena panen tepat waktu, tambah Bahtiar.
Saat ini Bahtiar memperlebar sayap bisnisnya dengan membangun peternakan ayam petelur.
"Alhamdulillah setelah menambah jenis usaha ayam petelur dan kini sudah mulai berproduksi, walaupun pada awalnya kami membeli bibit muda sebanyak 2.000 ekor dengan harga 57.000 per ekor, dan saat ini Kandang tersebut dikelolah oleh 2 orang karyawan, jelas Bahtiar.
Bahtiar berharap, semoga semakin banyak generasi muda yang terjun ke bidang pertanian.
"Semoga di era 4.0 ini lebih banyak lagi kaum muda millenial yang cinta pertanian dan dapat bekecimpun di dunia pertanian, harapnya.
"Pertanian itu sangat menjanjikan, dan ke depan, siapa yang menguasai pertanian, maka dialah yang akan menguasai dunia, tandasnya.
"Maju terus Petani Milenial, bangsa ini membutuhkan karya terbaikmu, pungkasnya.(JML) BBPP-BK.
FOLLOW THE SIGAPNEWS.COM AT TWITTER TO GET THE LATEST INFORMATION OR UPDATE
Follow SIGAPNEWS.COM on Instagram to get the latest information or updates
Follow our Instagram